Warga 'kampung-desa miliarder' di Tuban, Jawa Timur, dan Kuningan, Jawa Barat, menyita perhatian publik setelah ramai-ramai memborong kendaraan, euforia itu dilakukan warga setelah menerima uang ganti untung dari proyek pemerintah.
Pakar ekonomi dari Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi mengatakan euforia keuangan jangka pendek yang tidak diikuti perencanaan yang matang untuk jangka menengah dan panjang berpotensi sulit meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menerima dana tersebut.
"Sebenarnya saya agak mengkhawatirkan bahwa pengelolaan keuangan menjadi kurang terencana, seharusnya proses ganti untung bukan hanya kasus Tuban dan Kuningan, tapi banyak kasus yang sama ganti untung proyek pemerintah maupun swasta, kurang ada edukasi dan sosialisasi terkait penggunaannya," ujar Acuviarta saat dihubungi detikcom, Rabu (24/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ingar bingar warga yang memborong kendaraan setelah menerima dana segar mencerminkan bahwa masyarakat di Indonesia memiliki pola perilaku konsumtif. "Diharapkan dana yang mereka terima bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik, ini bisa jadi malah sebaliknya, lebih konsumtif dan kurang perencanaan," katanya.
Dia menjelaskan, sebaiknya warga menyimpan dana tersebut di perbankan sambil menyusun rencana untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Usahakan, dana tersebut digunakan untuk membeli aset produktif dan tak menyusut nilai investasinya.
"Mobil itu aset yang menyusut, apalagi mobilnya bukan untuk kebutuhan produksi," ucap Acuviarta.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memutar uang tersebut di pasar saham dan sebagainya untuk meraih cuan lebih besar, namun bila belum beradaptasi dengan iklim dan risikonya masih ada jalan lain.
"Mungkin mereka bisa menggeluti bidang yang mereka kuasai tapi sebelumnya terbatas dana, kalau petani misal bisa mengembangkan pertanian di tempat lain, membeli tanah yang lebih murah dan lain-lain, atau bila memiliki usaha bisa meningkatkan ukuran , skala usaha, tapi itu butuh proses dan perencanaan," tutur Acuviarta.
Simak video 'Warga 'Desa Miliarder' Kuningan Borong 300 Motor-30 Mobil':