Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan sebanyak 400 orang di lingkungan Pesantren Persis Benda di Kota Tasikmalaya terpapar COVID-19. Melihat hal itu, ia meminta agar pengelola pondok pesantren tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Pesantren Persis di Kota Tasikmalaya berawal dari dua orang, kemudian dua orang ini mungkin belum diketahui (status positif COVID-19), dan kita tidak menyalahkan atas hal ini, kemudian saat dites kiainya ternyata positif COVID-19, kemudian dites semua dari 800 santri, 380 positif. Kemudian dites lagi hari ini jadi 400," ujar Uu saat dihubungi detikcom, Kamis (18/2/2021).
Uu mengungkapkan santri, kiai dan SDM lainnya di dalam pesantren dievakuasi ke dua rumah sakit, dan ada juga yang dievakuasi ke hotel yang memiliki gejala ringan. "Harapan kami kepada pengelola pondok pesantren untuk tidak lengah dan tidak merasa lelah dalam melaksanakan keputusan gubernur yang spesifik untuk pondok pesantren karena pak gubernur pada tanggal 25 Syawal untuk menggelar kegiatan belajar mengajar di pesantren dengan syarat mematuhi protokol kesehatan," kata Uu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru ini adalah sebuah penghargaan dari pak gubernur untuk pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan di saat lembaga pendidikan lain tak diberikan izin baik itu perguruan tinggi, sekolah. Maka penghormatan dan penghargaan itu tolong sebagai bentuk saling kebersamaan harus saling dijaga," tutur Uu.
Uu mengatakan virus Corona biasanya menyelinap ke dalam pesantren saat semuanya lengah. Hal ini juga pernah terjadi di Cianjur, Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya. "Lengah saat makan di kantin, sehingga ada hal semacam itu. Untuk soal tertular dari mananya, saya belum dapat informasi penyebabnya dari mana yang jelas (diketahui) ada dua orang yang tidak bergejala," ucap Uu.
Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Satgas Jabar) memastikan temuan ini akan berdampak terhadap tingkat keterisian ruang rawat di Kota Santri tersebut.
"Iya pasti ada pengaruhnya, karena menambah isinya. Tapi masih terkendali," ujar Ketua Harian Satgas COVID-19 Jabar Daud Achmad saat dihubungi detikcom, Rabu (17/2).
Simak Video: Cara Cegah Klaster Corona di Lingkungan Pesantren
Menurut Daud, saat ini penghuni pesantren yang terpapar diisolasi di tiga tempat. Untuk pasien yang bergejala dirawat di RSUD dr Soekardjo dan RS Dewi Sartika, sedangkan yang bergejala ringan dievakuasi ke hotel dan sebagian lagi melakukan isolasi di lingkungan pesantren.
"Saat ini Satgas Provinsi terus berkoordinasi dan mendukung langkah Satgas Kota Tasikmalaya yang sudah dengan baik menangani peristiwa ini," ujar Daud.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, rata-rata santri dan pengajar yang terpapar mengalami gejala ringan, hilang penciuman, demam dan batuk.
"Total sampai siang ini ada 375 Santri yang terpapar COVID-19. Awalnya hanya satu santri yang hilang penciuman setelah ditelusuri merambat ke tenaga pengajar sampai santri lain," ucap Uus.