Di isi instruksi itu, kepala sekolah memohon guru untuk mengisi angket. Mereka diminta menyebar ini ke guru termasuk operator dan tenaga lain di sekolah. Ia mengatakan isi teks instruksi kepala sekolah kira-kira berbunyi, "bapak ibu kepala SMP, punten dibantu mengisi angket ini, dan share ke semua guru, operator, tenaga lainnya untuk mengisi angket ini," ujarnya.
Guru di sekolah SD yang identitasnya juga minta dirahasiakan bercerita hal serupa. Ia mendapat instruksi pengisian angket oleh kepala sekolah. Selain disebar di sekolahnya, guru-guru di sekolah lain setelah ia cari tahu pun menerima instruksi serupa. Ceritanya sama, mereka diminta untuk mengisi Google Form berisi pertanyaan serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul ke grup WA sekolah, nah itu katanya hasil rapat kormin (koordinator administrasi). Ternyata saya teliti di beberapa kecamatan mereka juga dapat," ujarnya.
Tapi, ia yang belum mengisi angket itu kemudian di-WhatsApp secara pribadi oleh kepala sekolah. Ia diminta memilih untuk pilihan dukungan atas Irna-Tanto.
"Ini diisi, bikin pernyataan mendukung Ibu Irna, itu kalimat japriannya" ucapnya.
Sampai saat ini, ia sendiri belum mengisi angket tersebut. Ia masih mempelajari karena rentan digunakan untuk kepentingan politik.
(bri/bbn)