COVID-19 di Jabar Terus Naik, Ridwan Kamil: Keterisian RS Malah Turun

COVID-19 di Jabar Terus Naik, Ridwan Kamil: Keterisian RS Malah Turun

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 17:49 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Ridwan Kamil (Foto: Dony Indra Ramadhan)
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim kasus COVID-19 di Jawa Barat mengalami penurunan. Adanya lonjakan berdasarkan data, disebut merupakan kasus lama.

"Indikator di Jawa Barat yang tadi diumumkan itu rata-rata membaik ya, jadi gambar ini menunjukkan kasus harian yang dilaporkan itu tapi yang ditetapkan oleh lab itu sebenarnya sudah turun, artinya apa? Artinya, kasus yang disebut meningkat itu banyak sekali kasus lama. Paham ya," ujar Kang Emil sapaannya usai rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (2/2/2021).

Klaim penurunan ini ditunjukkan Emil berdasarkan data tingkat keterisian atau okupansi ruang isolasi di rumah sakit. Menurut dia, tingkat keterisian sudah menurun di bawah 70 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena keterisian rumah sakit kita sekarang bagus sudah di bawah 70 persen yaitu 69 persen, logikanya kalau kasus naik gitu dan heboh, kan berita rumah sakit juga nggak bisa dibohongi, berarti penuh dengan orang-orang yang baru sakit, maka ruang perawatan isolasi logikanya seiring dengan naiknya kasus aktif harian, ini kan enggak," tuturnya.

"Dilaporkan kasus harian di Jabar naik tapi rumah sakit menurun, kan nggak nyambung. Berarti yang betul kasus di Jabar secara realita penetapan lab itu sudah cenderung menurun seiring juga berita dari rumah sakit bahwa orang-orang sudah tidak sepanik sebulan terakhir," kata Emil menambahkan.

ADVERTISEMENT

Pemprov Jabar bahkan bertekad menekan lagi tingkat keterisian ruang isolasi sesuai dengan standar WHO. Dari 69 persen okupansi, Emil menargetkan mencapai 60 persen.

"Kita sempat 80, 77, 73 (persen) dan sekarang 69 persen dan kita bertekad rumah sakit Jabar ke 60 kalau standar pusat kan 70 ya kritisnya dan WHO 60. Kita sudah berada di bawah standar pusat dan Alhamdulillah tapi saya akan push seminggu atau dua Minggu ini supaya keterisian di bawah 60," katanya.

Emil memang tak menunjukkan angka real kasus COVID-19 di Jabar sesuai lab. Namun, dia mencontohkan data pekan lalu yang mana lonjakan kasus di Jabar mencapai 3.000an kasus. Menurut dia, sebagian di antaranya merupakan kasus lama.

"Minggu lalu, 3.300 kasus heboh, padahal 1.900-nya kasus lama ya yang kasus barunya 1.200," katanya.

Emil juga menyinggung soal PPKM berdasarkan data tersebut. Menurut dia, penilaian PPKM tak bisa diukur dari jumlah kasus yang ada saat ini.

"Nah ini mohon jangan menilai PPKM hanya dari kasus aktif, itu poin saya karena kasus aktif mengandung data yang kurang akurat," kata dia.

(dir/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads