Gempa magnitudo 3,3 yang ditimbulkan dari aktivitas Sesar Lembang 28 Agustus 2011 silam terekam di benak ratusan warga Kampung Muril RW 15, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Gegara gempa itu, delapan rumah rusak berat dan 105 rumah rusak ringan. Setelah 10 tahun berlalu, warga Kampung Muril dihadapkan lagi pada potensi pergerakan Sesar Lembang.
Seperti diketahui, Kampung Muril sendiri berada tepat di garis Sesar Lembang segmen tengah yakni wilayah Cisarua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak main-main, pelbagai riset instansi dan lembaga dengan nama mentereng, memprediksi tiga segmen Sesar Lembang bisa bergerak bersamaan dan melepaskan energi hingga memicu gempa sampai magnitudo 6,8 hingga 6,9.
Menghimpun dari berbagai sumber, Sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer. Titik sesar yang paling terlihat ada di Gunung Batu, Lembang. Garis sesar kemudian memanjang ke arah barat melintas wilayah Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, hingga Padalarang.
Yetti (37), istri ketua RW 15 didapuk menjadi koordinator penanggulangan bencana gempabumi Sesar Lembang bilamana terjadi. Menghadapi ancaman Sesar Lembang, dirinya mengaku sudah menyiapkan upaya mitigasi bagi warganya.
"Minimal kita sudah paham untuk memitigasi diri sendiri agar tak jadi korban saat bencana terjadi. Harus lari kemana, titik kumpul dimana, tidak panik," ungkap Yetti kepada detikcom, Minggu (31/1/2021).
Soal harta benda ia dan warga lainnya sepakat jika harus menyimpan segala surat penting dan barang berharga pada satu tas. Bila gempabumi terjadi selain jiwa, maka tas itu pula yang pertama diselamatkan.
"Warga juga sudah mengepak surat-surat penting di satu tas dan beberapa harta benda yang mungkin bisa berguna nantinya. Insya Allah kita sudah paham, meskipun tidak mungkin ada yang siap menghadapi bencana," terangnya.
Meski demikian dirinya tidak menampik jika sosialisasi dan edukasi soal mitigasi bencana belum merata. Terlebih minimnya fasilitas marka kebencanaan belum terpampang di kampungnya. Padahal kampungnya berada dekat dengan potensi gempa akibat Sesar Lembang.
"Yang kita harapkan pemahaman mitigasi bencana bisa merata ke semua warga khususnya di Kampung Muril ini. Papan informasi dan jalur evakuasi juga mesti dipasang, sehingga jika terjadi gempa lagi warga yang belum paham bisa tahu kemana dia harus lari," tandasnya.
(mso/mso)