Distribusi vaksin COVID-19 menjadi bagian penting yang tak bisa terpisahkan dalam penanggulangan pandemi. Pasalnya, jutaan dosis vaksin itu harus bisa sampai dengan selamat ke tangan penerima vaksin, tanpa ada khasiat dan mutu yang berkurang.
Di balik distribusi vaksin itu, terdapat sejumlah sopir-sopir andal yang siap mengantarkan vaksin kemana pun. Salah satunya adalah Nandang Suherman (47) yang bekerja sebagai juru kemudi truk vaksin dari Bio Farma.
"Selama ini sejak ada COVID-19 saya mengirimkan vaksin ke bandara tiga kali untuk beberapa daerah saja, kalau yang lain teman-teman ada yang mengirimkan ke Yogyakarta, ke Banten juga, saya juga selain bandara juga sempat ke Banten," ujar Nandang saat ditemui di Bio Farma, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang berkecimpung selama lima belas tahun di dunia pengantaran vaksin Bio Farma ini mengakui, vaksin COVID-19 ini sangat istimewa. Bisa dikatakan, ujarnya, vaksin memberikan pengalaman yang baru selama kariernya menjadi juru kemudi.
"Jelas beda, kalau yang biasa tidak ada pengawalan. Kalau yang ini ketat dari mulai berangkat ke tujuan, dikawal ketat sama petugas ini vaksin COVID-19 sangat luar biasa," ucap Nandang.
![]() |
Salah satu hal yang menarik ia rasakan, saat aparat melakukan pengawalan di jalan raya. Sehingga, truk-truk vaksin ini sangat minim sekali terjebak kemacetan.
"Pengalaman menariknya itu, saya bangga dengan petugas kepolisian, Brimob dan TNI, menjaga ketat vaksin. di Tol dikosongkan jangan sampai terlambat, ini pengalaman pertama selama kurang lebih 15 tahun membawa vaksin, saya senang sih, setiap pengiriman dijaga ketat," katanya.
Sebelum berangkat, Nandang dan sopir lainnya membantu memindahkan dus-dus berisi vial COVID-19 dari gudang PBF Bio Farma ke dalam truk. Sebelumnya, sopir juga melakukan prosedur rutin dengan memeriksa kelaikan kendaraan sebelum mengaspal ke tempat tujuan.
Untuk menjaga agar badan tetap fit, Nandang rutin mengonsumsi vitamin. Menurutnya, kebugaran seorang sopir merupakan hal penting di dalam pendistribusian vaksin. "Kita sebisa mungkin berusaha agar vaksin ini aman, kalau di perjalanan insya Allah kondisi bagus, tidak macet," ujar Nandang.
"Kemarin saya sudah koordinasi dengan Kemenkes dan Badan POM bahwa ketika akan distribusi (vaksin) mohon diinformasikan kepada kami karena baik Jabar maupun kabupaten/kota harus menyiapkan gudang-gudangnya. Dan gudang-gudang itu harus siap untuk berapa banyak vaksin yang dikirim," kata Setiawan di Kota Bandung, Sabtu (30/1/2021).
Baca juga: 19.776 Anak di Jawa Barat Terpapar Corona |
Selain kesiapan gudang, kata Setiawan, sarana penyimpanan vaksin COVID-19 pun harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari lemari es sampai vaccine carrier.
Menurut Setiawan, hal tersebut penting untuk disiapkan agar kualitas vaksin COVID-19 yang akan didistribusikan ke tempat pelayanan vaksinasi COVID-19 terjaga. Menurut Setiawan, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam penyimpanan dan pendistribusian vaksin COVID-19 di Jabar.
"Kita pun memastikan sarana-sarana yang harus dimiliki, rantai dingin (cold chain) harus berjalan, karena itu terkait dengan temperatur untuk menjaga vaksin. Kurang lebih seperti itu," ucap Setiawan.
Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito pun sudah meninjau langsung kesiapan distribusi vaksin COVID-19 di Gudang Vaksin Jabar yang terletak di Kota Bandung.
"Sejauh ini bagus saya melakukan kunjungan dengan Kepala Badan POM RI melihat sejauh ini bagus, tidak ada hambatan," katanya.