Postingan Wali Kota Bandung Ini yang Bikin Pemikul Jenazah Corona Mogok

Postingan Wali Kota Bandung Ini yang Bikin Pemikul Jenazah Corona Mogok

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 08:42 WIB
Tukang pikul peti jenazah COVID-19 di TPU Cikadut Bandung tak beroperasi hari ini. Keluarga pun memikul sendiri peti jenazah pasien COVID-19 untuk dimakamkan.
Tukang pikul jenazah COVID-19 di TPU Cikadut Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Tukang pikul jenazah Corona atau COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, mogok beraktivitas karena kecewa dengan pernyataan Wali Kota Bandung Oded M Danial. Oded membuat pernyataan tertulis yang di-posting via akin Instagramnnya.

detikcom menyimpan tangkapan layar postingan yang diunggah Oded. Apa isi tulisan Oded yang memicu mogoknya tukang pikul tersebut?

Berikut pernyataan Oded:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa masih ada yang tega?

Insya Allah Pemerintah Kota Bandung selalu memberikan pelayanan dan perhatian yang tanpa perlu memperhatikan anggaran bagi para keluarga yang harus melakukan pemakaman.

ADVERTISEMENT

Terkait berita tersebut kita langsung koordinasi dengan Dinas Tata Ruang Kota Bandung (@distaru.bdg) dan memastikan bahwa kejadian pungutan biaya jenazah tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tega mengambil kesempatan.

Ke depan untuk memastikan keamanan, kelayakan dan kenyamanan para keluarga yang akan melakukan pemakaman, layanan angkut jenazah sampai proses pemakaman akan disiapkan oleh pemerintah, Distaru siap melayani.

Semoga kemarin adalah kejadian terakhir yang kita dapatkan, kedepan ketertiban akan kami utamakan.

Haturnuhun

Namun kini, sebagaimana dilihat detikcom, Kamis (28/1/2021) pagi, postingan yang menyulut emosi para pemikul jenazah itu sudah dihapus dari akun Instagram milik Oded.

Sebelumnya, Koordinator Relawan Pikul Jenazah COVID-19 Fajar Ifana mengaku kecewa dengan pernyataan Oded tersebut. sebab itulah Fajar dan tukang pikul jenazah COVID-19 menghentikan sementara aktivitasnya.

"Kita menghentikan aktivitas memikul dan memakamkan jenazah," kata Fajar di TPU Cikadut, Rabu (27/1).

Pihaknya juga tidak ingin ada lagi yang berpikiran buruk terhadap kehadiran para pemikul jenazah di TPU Cikadut. "Kita selalu dikatakan pungli. Ada juga kata-kata bahwa kita masih saja tega, terus ada kata-kata kita berbisnis," ujar Fajar.

Fajar menegaskan aktivitas yang dilakukan oleh pihaknya selama ini murni untuk kemanusiaan. Bila ada pihak di lokasi TPU Cikadut yang memberi uang, sambung dia, hal tersebut merupakan bentuk apresiasi atas keringat para relawan.

Selain itu, alasan lainnya yang membuat mereka terpaksa berhenti memikul jenazah karena minim perhatian pemerintah, khususnya Pemkot Bandung. "Kita betul-betul selama 11 bulan tanpa ada perhatian dari pemerintah, mungkin saatnya sekarang pemerintah memperhatikan kita. Mohon diperhatikan dan untuk ke depannya ini satu acuan untuk para pejabat jangan hanya melihat ke atas, lihat ke akarnya ke bawah," tutur Fajar.

Lihat juga video 'Ingin Ambil Jenazah PDP Corona, Keluarga Cekcok dengan Polisi':

[Gambas:Video 20detik]



(wip/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads