Asrama (kobong) Pondok Pesantren di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tiba-tiba roboh, Sabtu (16/1) malam. Puluhan santri tertimpa, belasan di antaranya luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.
Insiden robohnya bangunan Ponpes Al Madaroh di Kampung Loji tersebut berlangsung pukul 19.00 WIB. Para santri laki-laki yang tengah berada di asrama atau kobong pun tertimpa dan terjebak di dalamnya. Petugas saat ini masih melakukan evakuasi santri yang terjebak
"Kalau total santri yang ada di kobong (asrama) lebih dari 30 orang. Tapi yang mengalami luka ada 11 orang, satu di antaranya mengalami patah di bagian tangan," ujar Kapolsek Pacet AKP Galih Apria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban luka, ungkap Galih, sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di RSUD Cimacan. Satu korban yang mengalami patah tulang rencananya akan dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan petugas gabungan sempat menghentikan pencarian sekitar pukul 24.00 WIB. Kondisi bangunan yang rapuh dan kondisi yang gelap dikhawatirkan membahayakan petugas.
Menurutnya pencarian korban yang diduga masih tertimbun bisa dari santri ataupun teman santri yang ikut menginap dilanjutkan pagi ini. "Ada dua kemungkinan, santri atau ada keluarga dan temannya yang ikut menginap sehingga tak terdata oleh pihak pesantren," kata dia.
Namun ia berharap tidak ada lagi korban yang masih tertimbun. "Kami berharap semuanya selamat," kata Irfan.
Robohnya asrama tersebut mengakibatkan sejumlah santri tertimpa. Kelebihan beban diduga menjadi pemicu bangunan tiga lantai itu ambruk.
"Dugaan sementara fondasi bangunan tidak kuat dan dua bangunan di atasnya kelebihan beban," ucap Kapolsek Pacet AKP Galih Apria.
Menurutnya, lantai satu merupakan madrasah. Sedangkan dua lantai di atasnya merupakan asrama santri lelaki.
Asrama santri tersebut terbagi dalam 24 kamar yang masing-masingnya di huni 2 santri. Namun, Galih mengatakan, penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti robohnya bangunan Ponpes akan dilakukan usai dipastikan tidak ada lagi santri yang tertimbun.
"Kita fokus dulu evakuasi, setelah selesai kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Galih.