Ahli ITB Sebut Potensi Tinggi Longsor Susulan di Cimanggung Sumedang

Ahli ITB Sebut Potensi Tinggi Longsor Susulan di Cimanggung Sumedang

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 14 Jan 2021 10:04 WIB
Longsor melanda Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang pada Sabtu (9/1) lalu. Kejadian itu mengakibatkan 14 rumah rusak tertimbun material longsor.
Penampakan longsor yang timbun belasan rumah di Cimanggung Sumedang. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Warga di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, disarankan lebih waspada akan adanya longsor susulan. Sebab tim Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut kawasan itu rawan terjadi longsor susulan.

Hal itu diungkapkan ahli longsoran tanah dan geologi ITB Imam Achmad Sadisun. Pihaknya sudah melakukan penelusuran dan pengecekan langsung ke lokasi longsor.

"Kita melihat longsoran susulan ini belum berhenti. Tim ITB ke sana retakan itu ternyata masih ada sampai ke jalan di perumahan yang ada di atas dan paling jauh jaraknya 7 meter, nah ini suatu saat bisa jadi meluncur lagi (longsor)" ujar Imam dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Kamis (14/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam mengatakan longsor yang terjadi di Cimanggung ini bukan hanya terjadi sekali. Berdasarkan pengamatan hingga saksi mata, ada empat kali kejadian longsor di titik tersebut.

"Dari berbagai dokumentasi foto dan video, dapat diamati dengan jelas bahwa longsoran susulan cenderung berkembang menuju arah gawir utama atau mahkotanya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Imam, longsor yang terjadi di Cimanggung ini bukan jenis longsor biasa melainkan longsoran kompleks. Sebab, kejadian longsor terjadi karena adanya proses gelinciran pada bagian atas hingga proses aliran di bagian tengah dan bawah sistem longsoran.

"Kejadian longsoran yang diikuti oleh proses aliran lumpur atau bahkan aliran bahan rombakan umumnya menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan," kata Imam.

Simak video 'Dahsyatnya Luapan Sungai Penyebab Longsor di Pinrang, 3 Desa Terisolasi':

[Gambas:Video 20detik]



Menilik peta geologi, sambung Imam, kawasan Cimanggung tepatnya di lokasi longsor merupakan zona merah dan kuning. Artinya, kata dia, potensi longsor sangat tinggi.

"Sehingga untuk perumahan dan pemukiman peruntukkan nya sangat terbatas. Disarankan agar pihak terkait selalu memperhatikan UU penataan ruang dan lahan di kawasan yang berpotensi longsor," katanya.

Berdasarkan pengamatan dana analisa, area longsoran di Cimanggung itu berawal dari bagian tengah sistem lereng. Tempat tersebut, kata dia, terganggu keseimbangannya atau kestabilan lerengnya ditambah dengan adanya hujan deras.

"Selain itu di area tersebut lahannya sudah banyak dibuka untuk area perumahan, baik pada bagian atas lereng, tengah hingga pada bagian bawahnya. Kenaikan tekanan pori dan berat isi material pembentuk lereng oleh infiltrasi air hujan, telah memberikan kontribusi yang sangat berarti pada proses terbentuknya longsoran ini," tutur Imam.

Terkait potensi longsor susulan, Imam meminta pemerintah segera melakukan pengamanan. Salah satunya dengan penataan dari atas tebing mulai dari stabilisasi lereng dengan melakukan perkuatan material pembentukan lereng atau pemberian struktur penahan lereng secara bertahap hingga pengaturan drainase permukaan dan bawah permukaan.

"Bisa dengan cara merelokasi masyarakat yang ada di sekitar lokasi longsor ke tempat aman," kata Imam.

Sekadar diketahui, longsor menerjang kawasan Kecamatan Cimanggu pada Sabtu (9/1) lalu. Longsor tersebut mengakibatkan sejumlah orang tertimbun. Hingga Rabu (13/1) kemarin, total sudah ada 21 korban yang ditemukan. Sementara itu, masih ada 19 korban lagi yang masih tertimbun.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads