Pemkot Bandung masih mempertimbangkan pemberlakuan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka bagi peserta didik. Sebab, Bandung masih berada dalam zona resiko tinggi berkaitan COVID-19.
"Tetap sepintas pak wali belum (pembelajaran tatap muka) kayaknya," ujar Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Jalan Cipadung, Kota Bandung, Senin (28/12/2020).
Selain itu, sambung dia, Dinas Pendidikan Kota Bandung belum membahas lebih jauh wacana sekolah mulai KBM tatap muka pada 2021. "Zonanya kan. Kalo kita baca regulasinya tergantung zona dan pimpinan kabupaten/kota. Kita tahu zonanya masih resiko tinggi mungkin itu juga jadi pertimbangan," tutur Yana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Disdik Kota Bandung mengungkapkan tingkat kesiapan sekolah menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sudah mencapai 80 persen. Kesiapan tersebut didasarkan pada sarana dan prasarana sekolah saat KBM tatap muka di tengah pandemi.
Menurut Yana, hal tersebut dilakukan karena merespons regulasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. "Menjawab regulasi yang dikeluarkan kementerian, mempersiapkan, tapi mungkin masih dikaji," ujar Yana.
Sekadar diketahui, guna merealisasikan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, yakni Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19, dibutuhkan beberapa prasyarat baik dari orang tua, guru, sekolah, maupun peserta didik.