.webp)
Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif memantau kesiapan sejumlah gereja dalam melaksanakan perayaan natal. Selain melakukan sterilisasi, Lukman juga meminta umat kristiani untuk menjaga protokol kesehatan saat peribadatan nanti.
Lukman mengatakan ada 16 gereja di wilayah hukumnya yang disterilisasi oleh tim Gegana Brimob Polda Jabar. Tidak ada temuan yang menonjol dan ia berharap umat kristiani bisa menjalani natal dengan tenang tanpa ada yang perlu dikhawatirkan.
"Kita bersama Polri, TNI akan mengamankan baik itu gereja ataupun fasilitas umum masyarakat lainnya. Ada 16 gereja yang akan dilakukan sterilisasi saat ini, yang wilayah Palabuhanratu sudah kita lakukan saat ini selanjutnya kita akan bergerak ke wilayah utara Sukabumi," kata Lukman, Kamis (24/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman mengingatkan, perayaan natal bagi umat kristiani tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena kondisi pandemi COVID-19 saat ini masih menjadi ancaman, ia berharap protokol kesehatan diterapkan ketat oleh tempat peribadatan saat merayakan natal.
"Saya lihat, sampling, beberapa gereja yang telah kita sterilisasi sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, di beberapa gereja tempat duduk yang akan dipakai hari kebaktian sudah di pasang pembatas. Alat prokes seperti tempat cuci tangan dan lainnya sudah disiapkan oleh panitia gereja, sehingga nanti pada saat pelaksanaan kebaktian semua mematuhi protokol kesehatan, karena itu untuk kebaikan dan kesehatan bersama," tutur Lukman.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Bogor yang masuk ke Sukabumi terpantau masih landai. Belum ada terlihat peningkatan signifikan terkait jumlah kendaraan. Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Riki FM mengatakan arus masih didominasi aktivitas lokal.
"Masih belum ada lonjakan, masih didominasi dengan aktivitas lokal. Pantauan petugas kita arus lalu lintas juga cenderung normal baik menuju lokasi wisata maupun yang dari arah Bogor ke Sukabumi," kata Riki.
Menurut Riki, ketika dibandingkan dengan tahun lalu situasi lalu lintas saat ini sedikit lebih menurun. Riki menduga hal itu karena situasi pandemi COVID-19 dan kewaspadaan terhadap bencana membuat pengguna jalan memilih untuk tetap di rumah saja.
"Untuk saat ini masih lancar. Perkiraan kami kemungkinan masyarakat memilih untuk tetap di rumah karena situasi bencana yang akhir-akhir ini marak terjadi di Sukabumi. Mungkin itu salah satu alasannya," ujar Riki.
