Polisi Amankan 5 Orang Mahasiswa Sukabumi Terkait Kerumunan Saat Demo

Polisi Amankan 5 Orang Mahasiswa Sukabumi Terkait Kerumunan Saat Demo

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 11 Des 2020 21:22 WIB
Polisi mengamankan lima mahasiswa terkait kerumunan massa demo
Polisi mengamankan lima mahasiswa terkait kerumunan massa demo (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Lima orang mahasiswa dari PMII Kota Sukabumi diamankan polisi karena kerumunan saat menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota dan DPRD Kota Sukabumi. Polisi menyebut mereka sudah memberikan peringatan terkait hal itu namun terkesan diabaikan.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengatakan, lima orang tersebut saat ini masih dimintai keterangan terkait aksinya tersebut. Menurut Sumarni aksi pembubaran itu merupakan langkah tegas demi keselamatan masyarakat, demi kesehatan masyarakat dalam yang lebih luas.

"Sementara ini saya cek baru lima kita mintai keterangan terkait dengan aksinya dan kita juga sudah beberapa kali memberikan peringatan memberikan himbauan tetapi tidak di gubris mereka tetap berkerumun dalam menjalankan aksinya, itu yang membuat kami sedih karena masyarakat tidak mau menjaga kesehatannya sendiri," kata Sumarni kepada awak media, Jumat (11/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sumarni, langkah pembubaran itu justru untuk keselamatan dan kesehatan mahasiswa yang menjalankan aksi. Karena menurutnya, virus COVID-19 masih menjadi pandemi di Kota Sukabumi.

"Menjaga kesehatan teman temannya kita tidak tahu siapa diantara mereka yang membawa virus, karena banyak sekarang ini OTG orang tanpa gejala bisa saja menularkan virusnya tanpa dia sadari, itu yang kita hindari kita ingin cegah tapi kelompok ini tidak mengindahkan sama sekali peringatan petugas, akhirnya kami bubarkan secara paksa," lanjut Sumarni.

ADVERTISEMENT

Selain anggota PMII polisi juga mengamankan pimpinan pada aksi demonstrasi di Gedung Balai Kota dan DPRD Kota Sukabumi. "Pimpinan aksinya kami mintai keterangan dan kami akan berikan sanksi tegas terkait dengan pelanggaran protokol ini," imbuhnya.

"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat elemen masyarakat ayo kita bergandengan tangan menekan penyebarancovid 19 di KotaSukabumi maupun di KabupatenAukabumi yang ada di wilayah hukum PolresSukabumi Kota agar masyarakat semua bisa hidup normal, bisa tetap sehat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," pungkasSumarni menambahkan.

Sementara itu, Ahmad Raffi Setiawan, PMII Komisariat STKIP PGRI Kota membenarkan ada lima orang mahasiswa PMII yang diamankan polisi. Menurutnya saat ini kelima orang itu masih berada di Mapolres Sukabumi Kota.

"Mereka masih di Polres belum bisa pulang paling katanya diinapin dulu di sana, katanya (diamankan) karena kerumunan," kata Rafi.

Menurutnya siang tadi pihaknya menyuarakan persoalan Pasar Pelita Kota Sukabumi dan soal dana penanganan COVID-19 di Kota Sukabumi. Sasaran mereka adalah Pemkot Sukabumi dan DPRD Kota Sukabumi.

"Ada dua titik, kita menyuarakan Pasar Pelita, yang lucu di DPRD kita menanyakan dana covid. Sempat ada sedikit gesekan (aparat) di DPRD karena memang pintu gerbang DPRD tidak dibuka tidak ada satupun pihak DPRD yang menemui kita. PMII minta masuk cuma dihalang oleh pihak kepolisian dan membubarkan barisan demonstran. Semua yang terlibat murni dari PMII," terang Rafi.

Soal adanya pelemparan ke arah polisi, Rafi membantah hal itu menurutnya justru ada senggolan yang dilakukan pihak kepolisian.

"Dari PMII tidak ada pelemparan sedikitpun ke pihak kepolisian, hanya tadi dari kepolisian ada yang menyenggol ke PMII. Saya ada di lokasi tadi," ujarnya.

Soal dijerat karena kerumunan di masa pandemi, Rafi menyebut hal itu tidak rasional. Karena sebelumnya ada permintaan audiensi kepada Pemkot Sukabumi. Namun jawaban yang diberikan Pemkot menurut Rafi tidak rasional.

"Sebelum melakukan aksi demonstrasi sudah melayangkan surat untuk audiensi. Saat melayangkan surat itu tidak ada tanggapan, kita layangkan surat audiensi Kamis alasan pemerintah bapak (Wali Kota) sedang pergi ke Bandung tidak ada di tempat, itu yang membuat kecewa anak-anak mahasiswa PMII," jelasnya.

"Bukan tanpa kajian kami mengadakan demo hari ini, begitu demo pun kami sudah menyepakati bersama bahwa akan melaksanakan demo karena memang posisinya audiensi itu tidak ada penjelasan sama sekali. Yang sangat disayangkan kenapa pihak kepolisan tidak mengayomi masyarakat, kenapa masyarakat ini yang menyuarakan aspirasi tidak diberikan masuk tidak diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasinya kepada wali kota," sambung dia.

Halaman 2 dari 2
(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads