Rumah Sakit Keluarga Ibu dan Anak (RSKIA) mengalami kekurangan tenaga kesehatan (nakes) dalam menangani pasien COVID-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung membantah soal kekurangan nakes tersebut, melainkan karena adanya penambahan kapasitas sehingga SDM pun dibutuhkan lebih banyak.
"Bukan kekurangan tenaga kesehatan. Jadi karena memang ditambahkan kamar untuk penanganan Covid-nya, sehingga tentunya diperlukan juga penambahan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya," kata Kadinkes Bandung Rita Verita kepada detikcom, Sabtu (5/12/2020).
Untuk menangani kekosongan tersebut, kata Rita, pihaknya melakukan seleksi bagi perawat dan dokter secara umum. "Kebetulan kami sudah merekrut dan insyaallah dalam waktu dekat minggu depan sudah terealisasi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita menjelaskan pendaftar dari kalangan perawat dan dokter tersebut terdiri dari kalangan muda dan senior atau berpengalaman. "Intinya tenaga kesehatan. Pendaftar-pendaftar yang di rekrut nanti kan di test seperti wawancara biasa dan lain sebagainya," ujar Rita.
Ada dua lantai di rumah sakit tersebut yang digunakan untuk pasien COVID-19. Yakni di lantai 8 dan lantai 11. "Lantai delapan penuh, tinggal di lantai 11," ucap Dirut RSKIA Kota Bandung Taat Tagore, Jumat (4/12).
Untuk menambah nakes, pihaknya saat ini masih melakukan open rekrutmen. "Rekrutmen sedang proses terus," kata dia.