RSUD Arjawinangun Cirebon menutup sementara pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama tiga hari. Kondisi tersebut karena adanya lima pegawai yang positif virus Corona atau COVID-19.
Direktur RSUD Arjawinangun Cirebon Bambang Sumardi membenarkan adanya informasi tersebut. Bambang mengatakan penutupan pelayanan IGD sejak Kamis (3/12).
"IGD RSUD Arjawinangun kita tutup selama tiga hari. Selama penutupan ini kita lakukan sterilisasi," kata Bambang dalam keterangan yang diterima, Jumat (4/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mengaku adanya lima pegawai IGD yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu, lanjut Bambang, pihaknya juga melakukan swab atau tes usap terhadap lima pegawai lainnya yang kontak erat dengan pasien positif.
"Sudah koordinasi dengan pemkab terkait penutupan ini. Selain lima pegawai yang positif, kita juga menunggu hasil swab dari lima pegawai lainnya," kata Bambang.
"Setelah sterilisasi kita akan buka pelayanan lagi. Kita akan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat," kata Bambang.
Sementara itu, dari data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebutkan saat ini ruang isolasi di RSUD Arjawinangun terisi penuh. Dari total 43 ruangan yang disediakan, semuanya terisi.
Saat ini total pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon mencapai 2.614 kasus, sebanyak 1.466 pasien berhasil sembuh. 998 pasien masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri. Dan, 150 pasien meninggal dunia.