Sementara itu, Rektor Unisba Edi Setiadi menanggapi pengumuman Mendikbud dengan positif. Dia menilai, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk penyegaran dalam memberi semangat baru kepada mahasiswa dan dosen.
"Untuk penyegaran saya kira bagus, untuk memberi semangat baru kepada mahasiswa dan dosen, tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat karena Covid masih ada," kata Edi saat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan UPI, Unisba telah memiliki beberapa rencana dalam merespons kuliah tatap muka, seperti dengan konsep campuran antara daring dan luring. Menurut Edi, kuliah tatap muka akan dibuka untuk 50 persen dari kapasitas kampus dan secara bergantian antar fakultas.
"Artinya dalam satu minggu itu tidak diperbolehkan semua fakultas melakukan kuliah tatap muka tapi digilir sesuai kesepakatan," jelasnya.
Soal pemeriksaan COVID-19 untuk tenaga pendidik (dosen) atau mahasiswa, Edi menegaskan harus ada mekanismenya sebelum kuliah tatap muka kembali dibuka. Kemudian, bagi Edi, saat ini sosialisasi kebijakan Mendikbud soal kuliah tatap muka saat pandemi jauh lebih penting.
"Baru kita konsolidasi di dalam untuk merespons hal tersebut," kata Edi.
(bbn/bbn)