Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memberikan lampu hijau untuk menggelar kuliah tatap muka di tengah pandemi Corona atau COVID-19. Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan kuliah tatap muka di perguruan tinggi diperbolehkan digelar pada 2021 mendatang.
Merespons pernyataan tersebut, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Reini Wirahadikusumah menyampaikan, pihaknya akan melakukan kajian mengenai persoalan kuliah tatap muka di kampus ITB.
"Untuk di ITB masalah tersebut sedang dibahas bersama dengan kawan-kawan Satgas Covid ITB, dan kajiannya belum keluar," kata Reini kepada detikcom, Sabtu (21/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibuka seperti kondisi normal (sebelum pandemi), Reini mengaku ITB tidak siap. Tetapi kemungkinan besar, akan ada relaksasi kegiatan yang bisa dilakukan di kampus.
"Apabila ITB dibuka, tentunya tidak siap untuk seperti saat kondisi normal. Namun sedang dikaji relaksasi kegiatan di kampus secara bertahap," ujarnya.
Setelah kajian mengenai kuliah tatap muka atau kegiatan kampus yang direlaksasi rampung, Surat Edaran mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di kampus ITB masih berlaku. "Surat Edaran /SE ITB no 968-2020 yang terkait dengan Perpanjangan Pemberlakuan AKB akan di-update kembali dan akan diumumkan SE yang baru sebelum libur akhir tahun," kata Reini.
Sebelumnya, selain membolehkan sekolah dibuka kembali untuk pembelajaran tatap muka pada 2021, Mendikbud Nadiem Makarim bakal membolehkan kuliah tatap muka untuk perguruan tinggi. "Perguruan tinggi juga akan ada perlakuan pembolehan sekolah tatap muka, tetapi protokol kesehatan dan daftar periksanya dan lain-lain akan ditetapkan selanjutnya dalam waktu dekat oleh Dirjen Dikti," kata Nadiem, Jumat (20/11).
Selanjutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) bakal menetapkan aturan soal pembukaan kembali kampus-kampus untuk kuliah tatap muka. Perguruan tinggi dimintanya untuk menunggu kabar selanjutnya dari Dikti. "Mohon bagi perguruan tinggi, pelaksanaan aturan tatap muka semester berikutnya, ditunggu detailnya dari Dirjen Dikti," kata Nadiem.
(bbn/bbn)