Beberapa aktivis pertanian di Kabupaten Sukabumi meramaikan tagar #SaveKawanSukarna pada beranda akun media sosialnya. Mereka juga ramai-ramai mem-posting foto seorang pria bernama Sukarna. Informasi diperoleh, Sukarna adalah petani asal Jampang Tengah, Sukabumi, yang diduga dianiaya seseorang lantaran persoalan lahan.
Selain petani penggarap di perusahaan eks perkebunan, Sukarna merupakan ketua RT di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampang Tengah. Persoalan penganiayaan terhadap Sukarna dilaporkan ke polisi.
Tagar digaungkan aktivis ini diharapkan agar polisi menyelidiki lebih dalam kasus itu. "Antara pelaku dan korban ini bertetangga, perselisihan bermula ketika korban ini pak Sukarna membangun saung petani. Hanya si pelaku tidak setuju karena dianggap mengganggu, karena sebelumnya ada persoalan perkebunan," kata Ketua DPC Serikat Petani Indonesia (SPI) Sukabumi Rozak Daud, Selasa (17/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rozak menduga ada motif lain terkait aksi kekerasan tersebut. Ia mendorong polisi mengusut tuntas perkaranya. "Ada persoalan lain di luar penganiayaan dan harapan kami agar polisi mengungkap lebih dalam," ucap Rozak.
Polisi Tangkap Penganiaya Sukarna
Kasus penganiayaan Sukarna dilaporkan oleh Andi Zopano, keponakan korban, ke Polsek Jampang Tengah Resor Sukabumi pada 13 November 2020. Andi melihat kerumunan warga di lokasi kejadian atau tepatnya di Kampung Nangela, RT 4 RW 8, Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah.
"Dalam perjalanan, di Puskesmas Jampang Tengah saya melihat banyak orang berkerumun, saya sedang membawa kendaraan berhenti dan menanyakan ke warga ada apa. Saat itu saya mendapat informasi paman saya Sukarna dipukul oleh AT alias Dojer," kata Andi kepada detikcom.
Andi saat itu mengecek ke Puskesmas Jampang Tengah. Ia melihat pamannya berada di puskesmas itu. Sukarna luka lecet di pelipis dan leher serta bengkak di pipi.
"Paman saya juga mengeluhkan sesak di dada, saya tanya ke paman saya dan dia mengaku dianiaya oleh Dojer. Pengakuan paman saya itu, dia dicekik dipukul dan ditendang, bagian wajah dan dada," tutur Andi.
Ia kemudian berdiskusi dengan beberapa saudaranya, hingga akhirnya disepakati peristiwa itu dibawa ke jalur hukum. "Kita laporkan pelaku ke Polsek Jampang Tengah. Hari ini saya kembali ke polsek untuk dimintai keterangan, berikut dengan paman saya. Saya yakin ini bukan sekadar penganiayaan, ada masalah atau latar belakang soal lahan garapan eks perusahaan perkebunan," ujar Andi.
Kapolsek Jampang Tengah AKP Usep Nurdin menjelaskan pihaknya telah menangkap terduga pelaku penganiayaan. "Pelaku sudah kita tangkap. Kami tentu akan melakukan pemeriksaan sesuai prosedur kepolisian. Adapun hal lain, kami akan berupaya profesional dalam melakukan penyelidikan. Fakta yang sudah terungkap soal penganiayaan, soal hal lain yang diduga memicu masih kita selidiki," tutur Usep.