Pemohon layanan uji mutu kopi mengalami peningkatan di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB) Agro Bandung sepanjang 2020 ini. Kepala UPTD BPSMB Disperindag Jabar Rinny Cempaka mencatat jumlah pelaku usaha agro terbanyak mengajukan permohonan terbanyak terjadi pada Februari 2020 yang mencapai 50 pemohon.
"Ada peningkatan. Terutama dengan sudah dilakukannya pelayanan pengujian mutu biji kopi dan mutu beras," kata Rinny saat dihubungi wartawan, Kamis (12/11/2020).
Rinny mengatakan antusiasme warga selaku pelaku usaha sangat tinggi untuk menguji biji kopi ke UPTD BPSMB Agro Bandung. Hal itu juga didukung dengan dilakukannya pengujian uji mutu biji kopi gratis bagi pelaku usaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ucap Rinny, jumlah pemohon izin mengalami pengurangan selama Maret-Juni 2020, pengujian di UPTD pun sedikit. Kejadian itu dikarenakan belum masuknya masa panen kopi, ditambah pengaruh dari pandemi COVID-19.
"Tapi pada Juli 2020 sampai dengan Oktober 2020, terjadi peningkatan kembali. Hal ini disebabkan oleh diadakannya kembali pengujian biji kopi gratis tahap kedua," ujarnya.
Rata-rata peningkatan menurutnya di atas angka 20 pemohon. Rinny menilai peningkatan ini dikarenakan UPTD BPSMB Agro Bandung yang sudah bekerjasama dengan Bappebti Kementerian Perdagangan RI tentang Sistem Resi Gudang (SRG) biji kopi dan beras. Sehingga pengguna SRG dapat menguji komoditinya.
"Sekaligus UPTD BPSMB Agro Bandung mendapatkan pengakuan dari Bappebti untuk sebagai tempat yang terpercaya untuk pengujian mutu biji kopi dan mutu Beras," tutur Rinny.
Menurutnya, kerja sama yang dilakukan dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat tentang pengujian mutu biji kopi dan mutu beras, membuat para pelaku usaha binaan Dinas Perkebunan diarahkan ke UPTD BPSMB Agro Bandung untuk melakukan pengujian.
"UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan kerjasama dengan PT. Agro Jabar untuk pengujian mutu beras dalam rangka penggunaan beras untuk bantuan masyarakat dalam rangka pandemi," katanya.
Menurut Rinny, pandemi COVID-19 relatif tak memberikan dampak pada rekapitulasi pelaku usaha, penilian IKM dan penerimaan retribusi. "Pelayanan yang dilakukan cenderung semain baik dan dapat diterima masyarakat," ucap Rinny.
Seiring dorongan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan inovasi terkait layanan publik, saat ini dilakukan transformasi layanan yang diawali dengan melakukan branding layanan UPTD BPSMB yang kini dinamakan Bestari atau Balai Pengujian dan Sertifikasi.
Selain Agro Bandung, Bestari juga memiliki tiga balai dengan layanan berbeda. Bestari Logam dan Elektronik di Karawang, Bestari Keramik dan Tabung Gas di Bogor lalu Bestari Air Minum Dalam Kemasan di Cirebon.