Klaster Pesantren-Rumah Tangga Picu Kasus COVID-19 Jabar Lampaui Jakarta

Round-Up

Klaster Pesantren-Rumah Tangga Picu Kasus COVID-19 Jabar Lampaui Jakarta

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 12 Nov 2020 07:57 WIB
Poster
Ilustrasi pandemi Corona di Jabar. (ilustrator: Edi Wahyono)
Bandung -

Klaster pondok pesantren dan rumah tangga membuat kasus baru Corona atau COVID-19 di Jawa Barat meningkat. Bahkan, pada 11 November 2020, angka penambahan kasus virus Corona di Jabar melampaui DKI Jakarta.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas COVID-19 pusat, kenaikan angka kasus di Jabar mencapai 668. Sedangkan, Jakarta ada di bawah Jabar dengan jumlah 587 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan terjadinya penambahan kasus positif COVID-19 tersebut dikarenakan adanya penambahan kasus pada klaster-klaster pondok pesantren hingga rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang terjadi kenaikan yang signifikan termasuk berasal dari klaster-klaster tersebut," ujar Berli saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (11/11).

Sementara itu, Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, masih mendalami darimana rincian kasus tersebut. "Masih kita dalami," ujarnya singkat saat dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

Pada 9 November 2020, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan terjadi penambahan klaster di lingkungan pesantren dan di rumah tangga. Hal itu berdampak pada bertambahnya zona merah atau daerah yang memiliki kerawanan penularan COVID-19 yang tinggi.

"Dan hari ini dilaporkan dinamika klaster ada di pesantren, juga di rumah di rumah, hingga berita kurang baik zona merah di Jawa Barat bertambah dari 1 menjadi 3, yaitu Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang," kata Emil, sapaannya, yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar.

Menurut Emil, munculnya klaster di pesantren ini mayoritas berasal dari orang yang keluar-masuk ke kompleks pesantren. Salah satunya adalah gurunya atau dari penyedia kebutuhan santri di pesantren.

"Kalau santrinya relatif mereka bermukim sehingga tidak banyak pergerakan. Mayoritas kasus pesantren datang dari mereka yang keluar masuk ke kompleks pesantren, salah satunya dari guru atau dari supplier atau pihak ketiga yang melakukan kegiatan di pesantren," tutur Emil.

Beberapa klaster dari pondok pesantren yang tengah disorot saat ini adalah Pondok Pesantren Al Bayan di Kabupaten Sukabumi. Teridentifikasi 284 orang positif COVID-19 dari 342 santri yang diperiksa.

Koordinator Bidang Data dan Informasi pada Satuan GTTP COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman menjelaskan dari delapan orang guru itu tiga di antaranya terkonfirmasi positif, dan empat orang dari keluarga santri juga terkonfirmasi positif. Kemudian hingga 6 November lalu, 44 orang santri teridentifikasi COVID-19 dari tiga pondok pesantren di Kabupaten Cianjur.

Catatan detikcom hingga 12 November, sekitar 1.196 orang di lingkungan sekolah keagamaan itu terkonfirmasi COVID-19 dan mayoritas telah dinyatakan sembuh.

Halaman 2 dari 2
(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads