Pihak Unpar menyayangkan adanya perilaku mahasiswa yang melakukan tindakan kekerasan. Dia menegaskan aksi tersebut dilakukan di luar kegiatan atau aktivitas resmi kampus.
"Kami sangat menyayangkan nama Unpar dikaitkan dan disebut di dalam tindakan kekerasan yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Kami sebagai institusi pendidikan, menolak segala bentuk kekerasan baik kekerasan fisik, kekerasan verbal, maupun kekerasan visual," kata Magenta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai video tersebut viral di medsos, pihak kampus langsung melakukan penelusuran dengan memanggil sejumlah pihak yang ada di video tersebut. Pelaku dan korban bullying itu mahasiswa Unpar.
Berdasarkan penelusuran dan pemeriksaan terhadap mahasiswa, kejadian tersebut berlangsung Sabtu 31 Oktober 2020. "Tindakan kekerasan dalam bentuk video tersebut diketahui dipicu oleh masalah pribadi yang kemudian dimuat dan disebarluaskan di media sosial," kata Magenta.
(dir/bbn)