Satrio, salah satu pengurus PO Bus kini sudah tidak berlama-lama lagi dalam mengurus uji kelayakan kendaraan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
Seperti diketahui, saat ini buku uji KIR dihapus menjadi Buku Lulus Uji Elektronik (Blu-E). Pengurus PO Bus Mayapada itu mengaku, dengan Blu-E itu, pihaknya mendapatkan banyak kemudahan. Pasalnya, segala transaksi dilakukan dengan cara non tunai.
"Lebih dipermudah, dengan non tunai, kita lebih mudah, tinggal bayar pakai OVO," katanya di di Kantor Dishub Kota Bandung di Gedebage, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satrio menunjukkan, kartu Blu-E yang baru ia dapat berukuran seperti KTP dan ATM yang bisa diselipkan di dalam dompet.
"Sekarang seperti ini bentuknya, seperti ATM atau KTP, kalau sebelumnya kan kartu," ujarnya.
Selain itu, Satrio menyebut, dengan sistem elektronik itu, pelayanan lebih cepat dibandingkan pelayanan konvensional.
"Waktunya lebih cepat, tidak usah bawa buku lagi, semuanya sangat simple, untuk proses ini sangat cepat sangat 40 menit dari awal sampai jadi, sebelumnya 60 menit lebih," ujar Satrio.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial yang melaunching Blu-E ini menyebut, Pemkot Bandung bisa menambah PAD dari kemudahan pelayanan ini.
"Pelayanan kepada masyarakat kita tingkatkan, yang bertujuan untuk meningkatkan PAD kita. Artinya retribusi pajak lebih mudah dan lebih cepat," kata Oded.
Dengan meningkatnya PAD, Oded menyebut pembangunan di Kota Bandung akan lebih cepat.
"Mudah-mudahan PAD lebih besar, akan kembali kepada masyarakat dengan adanya pembangunan," uajarnya.
Sementara itu, Kadishub Kota Bandung Ricky Gustiadi memaparkan, sistem tersebut berfungsi untuk menghindari banyaknya pemalsuan buku uji KIR yang dilakukan oleh calo.
"Dengan ada Blu-E ini petugas tidak lagi bersentuhan dengan uang tunan dan konsumen langsung. Dilakukan secara online, baik nanti secara aplikasi pendaftaran, sistem Blu-E, ini yang kita intergrasikan mudah-mudahan bisa mewujudkan pelayanan efektif, efisien dengan reformasi birokrasi," ungkapnya.
Ricky menambahkan, kelebihan dari Blu-E ini bisa menghasilkan data base secara nasional.
"Nanti kita punya data base online secara nasional dan pengawasannya. Artinya, ini memang hasil bukti uji bisa dilihat dari E-Barcode dan data base nya bisa dilihat," ujarnya.
"Insya Allah langsung diterapkan, langsung disosialisasikan, bulan depan langsung semua nya diterapkan," tambahnya.
Ia berharap, dengan Blu-E ini dia mengharapkan PAD bisa meningkat. "Target Rp 5,7 miliar dan tahun depan Rp 7 miliar, mudah-mudahan dengan Blu-E ini terkejar," tuturnya.