Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap pembangunan ruang terbuka publik atau alun-alun di kawasan Pamugaran atau Jalan Bulak Laut pantai Pangandaran bisa tuntas akhir tahun ini. Sehingga pada tahun baru 2021, alun-alun ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hal itu diutarakan Kang Emil, sapaannya, saat peletakan batu pertama pembangunan alun-alun, Jumat (23/10/2020). Alun-alun itu awalnya disebut-sebut hendak bernama Splash Park, namun Emil memilihkan nama yang lebih nyunda yaitu alun-alun Paamprokan.
"Ruang terbuka publik ini saya beri nama Paamprokan. Artinya tempat pertemuan," ucap Emil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap akhir tahun ini beres, jadi tahun baru bisa digunakan," Emil menambahkan.
Pembangunan alun-alun ini memanfaatkan lahan milik pemerintah provinsi Jawa Barat, sementara pembangunannya memanfaatkan dana CSR dari sebuah perusahaan properti yang memiliki lahan persis di belakang lahan tersebut.
"Prinsipnya saya tak mau ada lahan yang 'nganggur'. Padahal lahan itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, meningkatkan kebahagiaan masyarakat dan lainnya. Makanya kita kerja samakan dengan pihak swasta," tutur Emil.
Dia meminta setelah selesai dibangun nanti, alun-alun ini bisa dimanfaatkan oleh semua pihak terutama masyarakat Pangandaran. "Sering-sering bikin event di sini. Hiasi tamannya dengan bunga yang berwarna-warni agar bisa menarik pengunjung," kata Emil.
Pembangunan alun-alun ini nantinya akan memiliki spot ikonik yaitu menara pantau setinggi 16 meter dengan pemandangan laut Pangandaran. Pembangunan ini juga sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas sarana penunjang pariwisata Pangandaran.
Selain sebagai penopang aktivitas pariwisata, alun-alun juga berfungsi sebagai sarana kegiatan masyarakat Pangandaran di berbagai bidang, baik keagamaan, seni, budaya dan lainnya. Direktur Pancajaya Makmur Bersama (PMB) Alif Joko ,sebagai pihak swasta yang memberikan CSR tersebut menjelaskan, di atas lahan seluas 1,8 hektare ini akan dibangun beberapa fasilitas, di antaranya plaza atau pendopo, jogging track, playground, musala, toilet, dan tempat kebugaran.
"Satu yang ikonik adalah menara pandang. Desainnya dibuat mirip arena loncat indah, jadi pengunjung bisa menikmati view pantai dari ketinggian," ucap Alif.
Dia mengakui pihaknya mendapatkan manfaat tidak langsung dari pembangunan itu. Dengan pembangunan alun-alun itu, membuat aset perusahaan properti tersebut yang berada di belakang lahan alun-alun itu menjadi terbuka.