Hasil Lab 'Permen Jari' di Ciamis Negatif Racun
Seorang anak meninggal diduga keracunan 'permen jari'. Sedangkan dua lainnya harus menjalani perawatan di RSUD Ciamis. Hasil uji lab 'permen jari' yang diteliti oleh Dinas Kesehatan Ciamis bersama Loka POM Tasikmalaya selama 2 Minggu kini telah keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Loka POM Tasikmalaya Jajat Setia Permana menyatakan pihaknya telah mendapat hasil uji lab dari Laboratorium Besar POM Bandung.
"Parameter yang diujikan memenuhi persyaratan dan tidak ditemukan kandungan yang diduga sebagai sumber keracunan. Negatif, tidak mengandung zat yang diduga sumber keracunan. Permen itu memang aman sejauh ini dikonsumsi," ujar Jajat saat dihubungi detikcom, Kamis (24/9/2020).
Jajat mengatakan dari kasus dugaan keracunan di Ciamis, pihaknya hanya mendapatkan sampel permen saja dari Dinkes dan Puskesmas setempat di Gunungsari, Sadananya. Karena keterangan orang tua diketahui sempat memakan permen itu.
"Tapi hasil uji lab permen itu negatif. Kami tidak mendapat data lain informasi makanan yang sempat dikonsumsi si anak selain permen itu. Jadi hanya permen yang diperiksa," ucap Jajat.
Jajat menduga, anak yang mengalami keracunan itu disebabkan sumber pangan lainnya yang sempat dikonsumsi. Namun pangan itu apa, Loka POM belum mengetahuinya dab sulit menggali lebih jauh informasinya.
"Sumber pangan penyebab keracunannya belum bisa diketahui secara pasti. kalau dilihat dari onset time timbul gejala keracunannya biasanya disebabkan oleh mikroorganisme patogen," ungkapnya.
Mikroorganisme ini timbul karena higein sanitasi atau kebersihan yang kurang atau proses masak dan penyimpanan yang tidak sesuai sehingga tumbuh mikroorganisme tersebut.
Sebelumnya, seorang anak tewas diduga keracunan 'permen jari'. Sedangkan dua lainnya harus menjalani perawatan di RSUD Ciamis.
Tiga anak ini merupakan kakak beradik asal Desa Gunungsari, Sadananya, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Mereka anak pasangan Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia, anak yang meninggal adalah anak sulung bernama Muhamad Rizki (10).
Sedangkan dua adiknya Muhamad Rifki (7) dan Muhamad Syarif Hidayat (4), kondisinya sudah membaik. Bahkan dikabarkan kini telah pulang dari RSUD Ciamis ke rumahnya, Selasa (1/9/2020) siang.
Saat ditemui di ruang perawatan, ayah korban Aef menduga ketiga anaknya keracunan 'permen jari'. "Awalnya itu Kamis kemarin, saya kira hanya muntaber biasa. Saya kasih oralit dan obat, tapi sampai hari Sabtu masih belum sembuh. Langsung dibawa ke rumah sakit. Anak yang pertama tidak tertolong. Alhamdulillah yang dua lagi sekarang sembuh," tutur Aef di RSUD Ciamis