Pandemi Corona, Tradisi Panjang Jimat di Cirebon Ditiadakan

Pandemi Corona, Tradisi Panjang Jimat di Cirebon Ditiadakan

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 23 Sep 2020 15:53 WIB
Pemkot Cirebon bersama Keraton Kasepuhan saat membahas soal ditiadakannya tradisi panjang jimat dan pasar mauludan.
Pemkot Cirebon bersama Keraton Kasepuhan saat membahas soal ditiadakannya tradisi panjang jimat dan pasar mauludan. (Foto: dok.Keraton Kasepuhan Cirebon/detikcom)
Cirebon -

Pemkot Cirebon dan Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat sepakat meniadakan pasar malam mauludan di area Keraton Kasepuhan Cirebon. Selain itu, pihak keraton menegaskan tradisi panjang jimat juga tak digelar. Hal ini mengingat kondisi pandemi Corona atau COVID-19.

"Pemerintah tegas, bahwa mauludan tidak bisa dilaksanakan. Atau, kami tidak merekomendasi adanya itu (pasar malam mauludan)," kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis kepada detikcom, Rabu (23/9/2020).

Azis menjelaskan adanya pasar mauludan bisa mengundang keramaian. Sehingga berisiko menjadi tempat penyebaran virus Corona. Dia mengimbau semua pihak harus bekerja sama mengantisipasi penyebaran virus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus COVID-19 di Kota Cirebon terus meningkat. Kalau pun di mewajibkan protokol kesehatan di situ (mauludan), tidak ada yang bisa menjamin protokol kesehatan itu berjalan," kata politikus Partai Demokrat itu.

Menurut Azis, keputusannya untuk tidak merekomendasi adanya pasar malam mauludan bukanlah hal yang melawan tradisi. Sebab, ia menegaskan, pihaknya tetap mengizinkan keraton untuk menggelar tradisi lainnya saat maulud. Namun, hanya tradisi yang sifatnya digelar di dalam lingkungan keraton.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak menghalangi tradisi, tapi jangan ada pengumuman atau apa. Silakan. Rekomendasi ini berlaku untuk semua keraton," kata Azis.

Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Luqman Zulkaedin menerbitkan maklumat tentang ditiadakannya pasar malam mauludun dan tradisi panjang jimat. Hal itu sesuai dengan imbauan Pemkot Cirebon.

"Pedagang musiman ditiadakan dan di Alun-alun Keraton Kasepuhan, termasuk upacara tradisi panjang jimat. Kita ganti dengan pembacaan selawat, zikir, doa dan pembacaan barzanji. Ya terbatas, mengikuti protokol kesehatan," kata Luqman.

Kendati demikian, Luqman menuturkan, pihaknya tetap membuka wisata religi dan sejarah, seperti kunjungan ke keraton, Gua Sunyaragi, kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati dan lainnya. Pengunjung tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

"Ini demi kebaikan bersama. Kami tetap mengimbau masyarakat agar tetap bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan dari wabah Corona," ucap Luqman.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads