Syekh Ali Jaber Ditusuk, MUI Jabar: Polisi Harus Hadir di Acara Keagamaan

Syekh Ali Jaber Ditusuk, MUI Jabar: Polisi Harus Hadir di Acara Keagamaan

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 15 Sep 2020 13:23 WIB
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe'i (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengharapkan polisi bisa hadir dalam setiap acara keagamaan. Hal itu bertolak dari kasus penusukan Syekh Ali Jaber di Masjid Falahuddin, Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.

"Diharapkan anggota Polri bisa hadir, kepada masyarakat juga jangan takut misal ada anggapan polisi mengawasi, tapi yang kita lihat itu istilahnya itu keamanannya. Maka kami mengimbau protokol keamanan itu bisa dijalani semua," ujar Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe'i di kantor MUI Jabar, Jalan Martadinata, Kota Bandung, Selasa (15/9/2020).

MUI Jabar pun mengecam aksi penusukan kepada ulama asal Madinah itu dan mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas tindakan kejahatan pelaku, sekaligus membongkar motif penusukan dan dalang intelektual di balik peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa adanya informasi yang menyebutkan pelaku mengidap gangguan kejiwaan hendaknya jangan mudah dipercaya, pihak kepolisian harus segera melakukan penelitian dan penyelidikan dengan melibatkan para pakar dan ahli di bidang kejiwaan," tutur Rachmat.

"Kami sering kepada ulama menyampaikan hati-hati, dan kalau perlu meminta kepada kepolisian setempat. Jangan takut, itu kewajiban untuk mengamankan," dia melanjutkan.

ADVERTISEMENT

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk selektif dalam menerima informasi yang berseliweran di media sosial, khususnya bagi tayangan yang bernada adu domba antara umat Islam dan pemerintah. "Kita percayakan proses hukum kepada aparat pemerintah dan kepolisian Republik Indonesia," ujar Rachmat.

Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani Achyar mengatakan kejadian penyerangan kepada ulama ini juga pernah terjadi di Jawa Barat pada 2018. "Makanya sekarang kita ingatkan ini harus tuntas, kalau logika orang gila tidak seperti itulah, jangan percaya statemen kaitan orang gila, kami percaya polisi juga menggunakan metode ilmiah," ucap Rafani.

(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads