Heriyanto (36), pedagang gorengan, tak menyangka gerobak yang dipakai berjualan itu luluh lantak ditabrak tank milik TNI yang hilang kendali di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (10/9).
Sesaat sebelum kejadian, Warga RT 01/09 Desa Mandalasari, Kecamatan Cipatat, KBB, itu tengah berjualan di tempat ia biasa mangkal. Lalu di sampingnya ada jejeran motor ojek pangkalan yang juga teman ngobrolnya sehari-hari.
Ia memang kerap menyaksikan iring-iringan tank AMX-13 yang hendak berangkat latihan ST (siap tempur) sejak 8 September lalu. Namun, yang tak disangkanya salah satu tank peserta konvoi hilang kendali dan menggilas gerobak gorengan dan empat motor ojek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada korban jiwa dan luka dalam insiden 'nge-drift' itu. Heriyanto dan kawan-kawannya dengan sigap menghindar, walau menghela napas setelahnya karena melihat aset ikhtiar mereka hancur lebur.
Namun nasib sial itu tak berlangsung lama, Satuan Yonkav-4/Kijang Cakti itu langsung bergerak cepat menghampiri para korban. Kesatuan langsung melakukan inventarisir dan memberikan penggantian yang cukup untuk meneruskan usaha.
Lihat juga video 'Tank TNI Tabrak Gerobak-Motor di Bandung Barat':
Heri mendapat ganti rugi sebesar Rp 5 juta atas hancurnya gerobak dagang dan gorengan yang hendak ia jajakan. Menurutnya, ganti rugi dengan besaran itu sudah lebih dari cukup untuk bisa berjualan lagi. Wajahnya pun bahagia.
"Alhamdulillah gerobak sudah diganti seluruhnya menjadi baru. Kemudian barang dagangan juga sudah diganti sepenuhnya. Bisa jualan lagi," ucap Heri saat ditemui di lokasi, Kamis (10/9).
Komandan Batalyon Kavaleri-4 Kijang Cakti Letnan Kolonel Embi Triono langsung mendatangi lokasi kejadian. Ia bersama jajaran Satlantas Polres Cimahi ikut menyambangi warga yang jadi korban kecelakaan tersebut sekaligus langsung menghitung kerugian yang dialami warga.
"Untuk kerugian yang ditimbulkan, kita sudah inventarisir siang tadi, kita sudah selesaikan ganti rugi terhadap masyarakat semuanya sudah selesai dan dengan masyarakat semuanya sudah clear," ujar Embi.
![]() |
Kecelakaan yang melibatkan pedagang gorengan dan empat tukang ojek itu kini sudah ditangani langsung oleh Pomdam III Siliwangi. "Semua sudah kita tangani dan kita proses oleh Pomdam III Siliwangi untuk proses lebih lanjut," tutur Embi.
Walau begitu, video kecelakaan tunggal di ruas Jalan Raya Cipatat atau tepatnya depan Polsek Cipatat ini menjadi viral di media sosial setelah diabadikan netizen. Video berdurasi 19 detik yang diabadikan oleh warga menunjukkan ada dua tank yang keluar dari Jalan Saguling, area PLTA Saguling, menuju Jalan Raya Cipatat.
Saat melaju, tank pertama berhasil berbelok dengan mulus. Namun tank kedua tersebut tak terkendali, lalu menghantam sepeda motor dan gerobak penjual gorengan.
Tank Buatan Perancis
Berdasarkan penelusuran detikcom, tank AMX merupakan tank ringan berawak tiga orang buatan Atelier de Construction d'Issy les Moulineaux (AMX) dari Perancis atau lebih populer dengan nama AMX-13. Indonesia membelinya di awal tahun 1960-an. Sebanyak 400 unit diboyong ke Indonesia, di mana 275 unit di antaranya adalah versi kanon 75 mm dan 105 mm.
AMX-13 memiliki panjang 6,36 meter, lebar 2,51 meter dan tinggi 2,30 meter. Bobot kendaraan itu diperkirakan mencapai 14,5 ton.
AMX-13 saat ini masih aktif digunakan oleh Batalyon Kavaleri TNI AD yang tersebar di beberapa Kodam. Tergerus usia, sebagian pada 2011 dilakukan retrofit.
Proses modifikasi dan upgrade dilakukan oleh PT Pindad. Belum diketahui apakah tank AMX-13 yang terlibat kecelakaan adalah yang mengalami retrofit atau bukan. Bila melihat tahun pembelian tank, usianya sudah 60 tahun.