Pemerintah Kota Bandung meluncurkan aplikasi Pasar Pintar. Aplikasi tersebut dibuat untuk memberi kemudahan warga untuk berbelanja kebutuhan pokok di tengah pandemi COVID-19.
Untuk menggunakan aplikasi Pasar Pintar, warga bisa mendownload di play store. Melalui aplikasi tersebut warga bisa dengan mudah belanja tanpa perlu takut terpapar COVID-19.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mencoba langsung berbelanja melalui aplikasi Pasar Pintar. Setelah aplikasi berhasil didownload, Oded langsung berbelanja berbagai kebutuhan pokok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena posisi Oded ada di kawasan Balai Kota Bandung, dia memilih belanja di Pasar Balubur Town Square (Baltos) dengan jarak 1,4 KM. Oded memesan cabai merah, tomat dan kacang tanah.
Berselang 15 menit, pesanan langsung di antarakan oleh seorang kurir. Pesanannya itu, dibungkus menggunakan kantong plastik berwarna putih.
"Berapa semuanya?" kata Oded kepada kurir yang mengantarkan belanjaannya dan bertemu di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Jumat (11/9/2020).
"23 ribu pak," kata kurir tersebut kepada Oded.
"Terimakasih," ujar Oded sembari memberikan uang selembar Rp 50.000.
Oded yang sekaligus resmi melaunching aplikasi ini mengatakan dengan ada aplikasi ini diharapkan dapat meminimalisir kerumunan yang biasa terjadi di pasar.
"Hadirnya aplikasi Pasar Pintar ini, merupakan solusi bagi warga Kota Bandung didalam menyikapi COVID-19 dan menghindari kerumunan," ungkap Oded.
Aplikasi Pasar Pintar ini dikelola oleh PT Raharja Sinergi Komunikasi yang bekerjasama dengan Bank Mandiri dan PD Pasar Kota Bandung.
"Kelebihan, kami tidak menaikan harga komoditi, pelapak jual 10 ribu, user beli 10 ribu. Selain itu, melalui aplikasi ini bisa beli beragam komoditi dengan satu ongkos kirim," ujar Direktur Operasional PT Raharja Sinergi Komunikasi Hendi Ihsan.
Pihak aplikator tidak membawa untung dari pelapak, melainkan dari biaya layanan.
"Lalu di mana kami dapat untung? Kami dapat untung dari layanan, misalnya belanja di bawah Rp 50 ribu dikenai biaya layanan Rp 2.500, kalau di atas Rp 50 ribu cuma Rp 5 ribu. Ongkir, 3KM pertama dan 2KM selanjutnya, kita ikuti hitungan ojol yang berlaku. Tidak akan memberatkan," jelasnya.
Saat ini, sudah ada 25 pasar tradisional yang bekerjasama dengan Aplikasi Pasar Pintar. Ke depannya, Hendri menyebut akan ditambah lagi.
"Untuk pasar ada 25 pasar dan kedepannya akan lebih bertambah. Mungin kedepannya bukan hanya pasar tradisional saja, nanti juga akan ada pasar tematik," pungkasnya.
(wip/mso)