Dua terminal di Kabupaten Cianjur terbengkalai dan dalam kondisi yang memprihatinkan. Tidak hanya bangunan yang yang rusak dan hampir roboh, beberapa bagian juga dijadikan tempat untuk mabuk miras hingga obat batuk.
Dua terminal tersebut ialah Terminal Rawabango yang merupakan terminal bus Antar Kota Dalam Provinsi dan Antar Kota Antar Provinsi serta Terminal Ciranjang yang rencananya dijadikan terminal khusus angkutan perkotaan.
Berdasarkan pantauan detikcom, untuk Terminal Rawabango tampak halte calon penumpang sudah rusak parah pada bagian atapnya. Genting dan langit-langitnya sudah tidak ada, menyisakan kayu penopang yang sudah lapuk. Terlihat juga ada bagian yang disangga menggunakan sebatang bambu agar atapnya tak ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kondisi yang sama memprihatinkan juga terlihat di Terminal Ciranjang. Atap bangunan di pintu masuk sudah patah dan menggantung pada kawat bangunan.
Selain itu di kios-kiosnya pun sudah tak terurus dan kotor. Bau tidak sedap juga tercium. Ditemukan juga botol miras dan puluhan saset obat batuk berserakan di dalam kiosnya.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur Hendra Wira Wiharja mengakui jika dua terminal tersebut belum dilakukan perbaikan. Pasalnya ada beberapa masalah yang belum selesai di dua terminal tersebut.
"Untuk Terminal Rawabango ada masalah sengketa, sedangkan Terminal Ciranjang belum diaktifkan karena pasar yang baru juga belum berfungsi. Sehingga belum dilakukan perbaikan untuk keduanya," ucap dia, via telepon seluler, Kamis (10/9/2020).
Menurutnya sengketa Terminal Rawabango sudah selesai dengan hasil Pemkab Cianjur kalah dalam putusan persidangan. Sehingga Pemkab mesti melakukan ganti rugi terhadap pemilik tanah.
"Sebenarnya Pemkab sudah siap ganti rugi, tapi di situ ada dua pemilik yang saling klaim. Jadi kami menunggu harus ke pihak mana membayarnya. Itu juga berdampak pada rencana perbaikan, dikhawatirkan setelah dibayar ke satu pihak dan Terminal diperbaiki, ada yang kembali menggugat," ucapnya.
Di sisi lain, Terminal Ciranjang terkendala dengan anggaran dan rencana pengalihfungsian sementara untuk pasar darurat, pasca Pasar Ciranjang kebakaran beberapa waktu lalu.
"Kemarin sudah dianggarkan, tapi karena COVID-19 jadi dicoret karena anggaran dialihkan untuk penanganan pandemi. Kemungkinan baru diperbaiki tahun depan, tetapi itupun bisa saja tidak jadi karena rencananya akan digunakan sementara untuk pasar darurat," ujarnya.
(mso/mso)