Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di dua sekolah. Sejumlah persiapan terus dilakukan jelang pelaksanaan uji coba tersebut.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menuturkan uji coba dilakukan untuk melihat penerapan KBM tatap muka bisa dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Terutama terkait penerapan protokol kesehatan saat KBM tatap muka itu digelar.
"Kami ada dua sekolah yang akan menjadi percontohan, SMK dan SMA yang rekomen di Jawa Barat. Sekolah itu menjadi semacam percobaan untuk melakukan KBM," kata Dony saat ditemui detikcom di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (10/9/2020)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut uji coba KBM tatap muka penting dilakukan. Pasalnya dia tidak ingin digelarnya KBM tatap muka menyebabkan kemunculan klaster baru COVID-19.
"Karena, sekolah itu kan banyak sekali siswa, dikhawatirkan kalo ada apa-apa kan penyebarannya cepat dan anak-anak ini kan memang pengendalian dirinya berbeda dengan orang dewasa," katanya.
"Tentunya, bahkan saya baru makin tersadarkan ketika dapat informasi dari sebuah televisi di Surabaya itu dari sekian ribu yang di swab 10 persennya positif COVID-19 itu guru," tambah Dony.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan swab test masif terhadap seluruh guru di Kabupaten Sumedang. Terutama bagi guru yang akan menggelar KBM tatap muka.
"Jadi itu pasti harus ada, gurunya di tes swab dulu sehingga memberikan rasa aman bagi siswanya," ucapnya.
Dia juga menyebut sebelum siswanya mengikuti KBM tatap muka, pihak sekolah harus menerima surat pernyataan dari seluruh orang tua jika anaknya diizinkan untuk mengikuti KBM tatap muka.
"Memang harus ada pernyataan dulu dari orang tua untuk mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan belajar jadi nanti bisa daring bisa luring," ujarnya.
(mso/mso)