Paguyuban Pengubah Pancasila Diduga Menipu Modus Pencairan Harta

Paguyuban Pengubah Pancasila Diduga Menipu Modus Pencairan Harta

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 10 Sep 2020 12:26 WIB
Lambang Pancasila Diubah di Garut
Lambang Garuda Pancasila yang diubah paguyuban di Garut. (Foto: istimewa)
Bandung -

Polisi menyelidiki kasus kemunculan paguyuban pengubah Garuda Pancasila di Garut. Hasil penyelidikan sementara, diduga kelompok bernama Paguyuban Tunggal Rahayu itu melakukan penipuan.

"Saat ini kita melihat dari adanya penipuan. Untuk sementara penipuan," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dihubungi, Kamis (10/9/2020).

Erdi menjelaskan dugaan penipuan itu terlihat dari modus operandi yang dilakukan kelompok tersebut. Hal ini juga berdasarkan pemeriksaan saksi mantan anggota paguyuban. Sejauh ini sudah ada empat orang mantan anggota yang diperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi motifnya itu dia memberikan terkait dengan kata-kata bohong bisa mencairkan harta di Bank Swiss. Lalu deposito emasnya sekitar 80 ribu euro dan kemudian menjanjikan pekerjaan kepada korban," tutur Erdi.

Kelompok ini dipimpin oleh Mister Sutarman. Paguyuban Tunggal Rahayu mengubah bentuk burung garuda yang tertera pada lambang Pancasila. Perbedaan terlihat dari bentuk kepala burung. Di lambang Pancasila yang asli, kepala burung mengarah ke kanan. Sedangkan, pada lambang Pancasila yang dibuat kelompok, kepala garuda terlihat menghadap ke depan.

ADVERTISEMENT

Ada dua lambang Pancasila berbeda yang dibuat kelompok tersebut. Pada lambang lainnya, kelompok ini mengubah bagian tengah burung yang sebelumnya berisi padi-kapas, kepala banteng, pohon beringin, rantai dan bintang menjadi bulatan berisi peta dunia dan tulisan 'GARUDA BOLA DUNIA'.

Selain merubah lambang Pancasila, kelompok ini juga diketahui merubah semboyan Bhineka Tunggal Ika. Mereka mengubahnya menjadi 'Bhineka Tunggal Ika Soenata Logawa'.

(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads