Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati memprediksi puncak kemarau di Wilayah III Cirebon, Jawa Barat, terjadi pada September 2020.
"Sudah sejak Juni lalu kemarau. Puncaknya hingga September," kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyn dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (2/9/2020).
Faa Izyn memprediksi dua kecamatan di Kabupaten Cirebon, yakni Sumber dan Susukan mengalami kekeringan. Tak hanya Cirebon, Faa Izyn menyebut Kecamatan Rajagaluh di Kabupaten Majalengka diprediksi mengalami kekeringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua kecamatan di Cirebon diprediksi kekeringan. Kemudian, sampai hari ini suhu tinggi di Cirebon mencapai 35,6 derajat Celsius. Diprediksi suhu tertinggi mencapai 38 derajat Celsius," kata Faa Izyn.
Ia menjelaskan puncak kemarau akan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan, krisis air bersih dan meningkatnya potensi gagal panen. "Tidak menutup kemungkinan, ke depannya akan meluas. Mengingat musim kemarau masih panjang," ucap Faa Izyn.