.webp)
Dokter IGD RSUD Palabuhanratu, Raditya mengatakan Electric Injury adalah suatu kondisi trauma akibat sengatan listrik. Kondisi itu kini dialami pasien yang ditangani oleh pihaknya.
"Mereka datang ke IGD dengan luka tersambar petir. Gejala yang masuk ke IGD nyeri kepala, lengan dan pusing-pusing ada juga yang muntah. Rata-rata nyeri di badan," kata Raditya kepada awak media, Selasa (18/8/2020).
Menurut Raditya, meskipun terkena sambaran petir tidak ada luka luar ataupun luka bakar pada tubuh pasien. Kondisi mereka hanya mengeluhkan nyeri dan rasa mual mengakibatkan muntah.
"Luka di luar sih enggak ada, luka bakar juga tidak ada. Jumlah korban seluruhnya ada 8 orang, yang datang sendiri 5 orang dan yang diantar Puskesmas 3 orang. Kondisi 4 pasien sudah pulang, 4 pasien lainnya masih dalam proses perawatan kondisi masih lemah, nyeri badan dan pusing di ruang rawat rumah sakit," lanjutnya.
Untuk identitas 8 orang pasien yang dirawat di RSUD Palabuhanratu masing-masing Mitlan, Fayzan, Suryafi, Supyana (Masih dirawat) Didin, Faizal, Darussalam dan Siti Fatimah (Sudah Pulang).
Diberitakan, petir menggelegar dan sambar puluhan warga yang sedang berteduh usai menonton pertandingan sepak bola di Kampung Cikareo, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak Banten pada Senin (17/8/2020).
Sebanyak 23 orang tercatat menjadi korban insiden tersebut, tiga diantaranya meninggal dunia, belasan orang luka dan tiga lainnya dirujuk ke RSUD Palabuhanratu di Sukabumi, Jawa Barat.
"Betul, korban meninggal 3 orang, itu abis menyaksikan main bola, hujan, neduh, namanya kerumunan," kata Kapolsek Cilograng Iptu Asep Dikdik saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Lebak, Banten, Senin (17/8/2020).
Video 'Alami Electrical Injury, 8 Korban Sambaran Petir di Lebak Dirawat di RS':
(sya/mso)
