Puluhan nelayan menggelar upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-75 di pinggir Pantai Madasari Kabupaten Pangandarn. Meski tanpa protokoler pelaksanaan upacara dan pelaksanaannya sedikit terlambat, namun kegiatan sederhana itu berlangsung khidmat dan penuh suasana nasionalisme.
"Tak apa sedikit terlambat, karena menunggu nelayan yang baru pulang melaut," kata Rohandi, perwakilan nelayan Madasari, Senin (17/8/2020).
Para nelayan berkumpul di Pantai Madasari Desa Masawah Kecamatan Cimerak lengkap dengan aneka atribut merah putih seperti bendera, ikat kepala dan pita di lengan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan cara yang sederhana , mereka menggelorakan semangat nasionalisme, melalui lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan bersama sesaat sebelum acara dimulai.
Peringatan kemerdekaan yang sederhana ini juga tak kalah semarak saat para nelayan hanyut dalam lagu-lagu perjuangan yang d
Baca juga: 228 Napi di Jabar Bebas Saat HUT RI Ke-75 |
iiringi dengan pukulan yang cukup berisik sejumlah peralatan dapur seperti panci, ember, piring dan galon air mineral. Sesekali mereka juga menerikan kata merdeka yang diikuti takbir.
"Selama ini kami para nelayan bisa bebas melaut mencari ikan berkat perjuangan para pahlawan kita. Kalau kita bukan negara merdeka pasti tak akan bebas melaut. Mungkin sedang melaut ditembaki Belanda. Jadi wajar dan pantas, kalau hari ini kita luangkan sejenak untuk menghormati para pahlawan," kata Rohandi.
Pada kesempatan itu hadir pula tokoh masyarakat sekaligus bakal calon Wakil Bupati H. Ujang Endin yang diundang spontan oleh nelayan.
"Jujur, saya sangat terharu sekaligus malu menyaksikan begitu kuat dan besarnya semangat nasionalisme para nelayan ini. Apalagi, di tengah tingginya tuntutan hidup mereka mencari nafkah di laut, masih mau menyempatkan diri untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa merebut kemerdekaan RI," ungkap Ujang.
Menurut Ujang yang didaulat memimpin upacara dan menyampaikan pesan pesan kemerdekaan itu, kegiatan para nelayan pada peringatan 17 Agustus 1945 ini harusnya memberi pelajaran penting buat para elit, politisi dan pejabat tinggi, bahwa mereka yang selama ini dianggap sebagai masyarakat bawah itu ternyata tak kalah tinggi semangat nasionalismenya.
"Jadi jangan sok ngajarin nasionalisme kepada masyarakat bawah seperti nelayan, karena mereka memiliki semangat nasionalisme yang tak kalah hebat dengan kita. Bayangkan, pada saat mereka harusnya sudah berada di tengah laut untuk mencari ikan, tapi mau meluangkan waktunya untuk memperingati 17 Agustus 1945 dengan cara mereka. Dan setelah acara selesai, mereka kembali melaut," katanya.
Mengapresiasi kehadiran Ujang, nelayan menghadiahinya seekor tongkol besar dan makan bersama.
Jangan lupa juga rayakan kemerdekaan, tonton tayangan livestreaming Semangat Satu Indonesia di detik.com/semangatsatuindonesia
(mso/mso)