Rumah Apollinaris Darmawan sempat digeruduk massa sebelum diamankan polisi. Kakek berusia sekitar 70 tahunan itu kini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan berkaitan kasus dugaan menghina agama.
Soni, salah seorang tetangga Apollinaris, menceritakan detik-detik saat massa menggeruduk kediaman Apollinaris di kawasan Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (8/8/2020) malam. Menurut Soni, yang juga pengurus RW, sebelum menggeruduk tempat tinggal Apollinaris itu ada tujuh orang dari organisasi massa (ormas) Islam ke rumahnya.
"Setelah isya, itu ada ormas Islam, ada tujuh (orang). Ke sini menanyakan. Dia dapat video (Apollinaris) dari YouTube. Karena di YouTube alamatnya jelas. Mereka bilang bahwa beliau sudah menghina Islam," ucap Soni saat ditemui di kediamannya, Selasa (11/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soni lantas menghubungi Polsek Cicendo. Tak berselang lama, polisi datang untuk bermediasi dan bermusyawarah dengan kelompok masyarakat itu. Namun saat berunding, massa lain ada juga yang datang dan langsung datang ke rumah Apollinaris.
"Massa yang lain langsung datang ke rumahnya karena sudah tahu alamatnya," ucap Soni.
Massa tak terbendung. Mereka mengetuk rumah Apollinaris. Saat itu kebetulan Apollinaris sendiri yang membuka pintu rumahnya.
"Di video kan terlihat nggak pakai baju, itu sebenarnya pakai kaus. Cuma massa menarik bajunya, dirobekin. Warga di sini mencoba menghalangi supaya nggak ada main hakim sendiri. Langsung beliau dibawa masuk ke dalam mobil polisi," tuturnya.
"Beliau langsung dibawa ke Polsek. Di Polsek juga ternyata ramai. Akhirnya dibawa ke Polrestabes, aman. Setelah kejadian, polisi juga jaga-jaga di sini, karena takut ada massa susulan," ujar Soni menambahkan.
Momen diamankannya Apollonaris itu terekam video. Detik-detik penangkapan itupun beredar luar di media sosial (medsos).
Saat diamankan, banyak warga di lokasi tampak marah-marah kepada pria tua tersebut. Apollinaris yang berambut putih itu langsung dimasukkan oleh petugas ke dalam mobil polisi.
Apollinaris Sosok Tertutup
Soni, salah seorang tetangga, mengungkapkan sosok Apollinaris di lingkungannya. Menurut Soni, belakangan ini Apollinaris cenderung lebih tertutup usai terkena kasus ujaran kebencian pada tahun 2015.
"Sebelum dipenjara (kasus pertama), sempat halalbihalal. Suka ikut. (sekarang) sehari-hari tertutup," ucap Soni saat ditemui di kediamannya, Selasa (11/8/2020).
Menurut Soni, Apollinaris tinggal di rumah dinas Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) bersama seorang istri dan anak perempuannya. Sementara keluarga Apollinaris lainnya terbuka dengan warga.
"Anaknya sih suka rental mobil ke saya. Ibunya juga," ujar Soni.
Hal serupa diungkapkan warga lainnya Edi Kusnadi. Setahu Edi, Apollinaris boleh dibilang sosok yang baik.
"Sebenarnya orang baik, termasuk istrinya. Setelah pensiun sejak 2005 itu dia jadi agak tertutup. Jarang komunikasi, kalau sebelumnya bergaul biasa," tutur Soni.