Kisah tentang Eman (50), pria 'penunggu' bak sampah, dimonitor Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni. Sumarni beberapa kali mendatangi gubuk kediaman Eman sejak malam kemarin hingga pagi tadi.
Setiap Sumarni ke sana, Eman tidak ada di tempat. Pria itu disebut tengah memulung sampah plastik.
Kini Sumarni berhasil menjumpai Eman. Ia membawa bingkisan bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bantuan, Sumarni juga menawari Eman untuk meninggalkan gubuk miliknya dan bekerja di Rumah Kreatif Milenial Polres Sukabumi Kota di Jalan Cipelang Leutik. Selain menjaga tempat itu, Eman juga ditawari keahlian menyablon dan membatik.
Namun Eman menolak tawaran kerja tersebut. "Yuk mau pak yuk, bapak di sana bekerja sambil ikut pelatihan. Jadi kalau sudah punya keahlian saya bantu juga buat modalnya," kata Sumarni, Selasa (4/8/2020).
Eman hanya terdiam. Sesekali ia menggelengkan kepala sebagai bentuk penolakan. Sumarni meminta Eman tinggal di kontrakan lebih layak, lagi-lagi Eman tak bereaksi.
![]() |
Kepada detikcom, Sumarni mengaku mendapat informasi dari media sosial soal keberadaan Eman yang tinggal di gubuk yang jauh dari kata layak. Ia mengaku ikhlas menawarkan bantuan kepada Eman.
"Tadi sudah sedikit berbincang, saya ajak kerja membantu mengurus taman di Polres atau bantu-bantu bersih-bersih dia menolak, padahal niat kita tulus. Dari semalam saya sudah ke tempat ini, pagi tadi juga enggak ada. Akhirnya baru siang ini bertemu langsung," tutur Sumarni.
Ia mengatakan Eman akan diberi kemampuan menyablon atau membatik dan kegiatan positif lainnya di Rumah Kreatif Milenial buatannya. "Kalau dia ada keahlian kan bisa dikembangkan, tidak lagi harus memulung setiap hari. Tapi ternyata, entah kenapa, sudah dibujuk juga tidak mau," ujar Sumarni.
Eman mengaku menolak tawaran karena ingin tetap hidup bebas. Meski risikonya diusir Satpol PP, ia mengaku sudah nyaman dengan kehidupannya sekarang.
"Ingin bebas, sudah banyak yang menawari kerja sejak dulu juga saya tidak mau. Takutnya enggak bebas," kata Eman.
Amin, pemilik bengkel yang berada di seberang jalan gubuk Eman, membenarkan soal keinginan Eman untuk tetap memulung.
"Padahal Eman ini orangnya jujur, dia sering ngutang ke warung saya. Tapi pasti dia bayar, ngambil apa ngambil apa pasti sesuai. Sering yang ajak kerja dia tolak, padahal kalau di sini dia riskan suatu saat diminta pergi oleh Satpol PP. Saya coba bujuk dia agar mau bekerja," tutur Amin.