Duh, Tumpukan Sampah Jadi Makanan Monyet di Cagar Alam Sukawayana

Duh, Tumpukan Sampah Jadi Makanan Monyet di Cagar Alam Sukawayana

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 19:14 WIB
Tumpukan sampah yang diminati monyet penghuni Cagar Alam Sukawayana
Tumpukan sampah yang diminati monyet penghuni Cagar Alam Sukawayana (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Tumpukan sampah berserakan di pinggiran Jalan Raya Cisolok, Palabuhanratu, Sukabumi area yang berdekatan dengan kawasan Cagar Alam Sukawayana. Mirisnya, tumpukan sampah itu diminati monyet.

Menurut warga, beberapa monyet yang tinggal di lokasi itu kerap turun dan mengais makanan dari tumpukan sampah tersebut.

Sampah-sampah yang dibuang sembarangan di kawasan tersebut diduga sengaja dibuang oleh pengguna jalan. Selain sampah plastik bekas makanan, tumpukan ranting akibat pohon tumbang juga mengotori pinggiran jalan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanang, warga yang melintas daerah tersebut menyayangkan pemandangan tak layak itu, ia beberapa kali sempat melihat beberapa ekor monyet yang turun dari kawasan cagar alam mengorek makanan dari tumpukan sampah.

"Sering ada monyet turun dari atas kawasan cagar alam ke tumpukan sampah, jumlahnya belasan. Biasanya kalau pagi atau sore. Mereka mengorek makanan, kemungkinan sampah itu dibuang oleh mereka yang sengaja berhenti di kawasan ini karena memang banyak monyet yang bergelantungan di atas pohon besar tepat di lokasi ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Tepat di seberang jalan di mana tumpukan sampah itu berserakan, berdiri bangunan hotel bersejarah milik pemerintah. Usai mengorek sampah, monyet-monyet itu juga sudah terbiasa masuk ke area lapang hotel.

Sayangnya saat detikcom di lokasi, monyet yang dimaksud warga tidak terlihat.

"Biasanya monyet-monyet itu menyebrang jalan, lalu turun ke area hotel. Mereka tidak mengganggu, kadang-kadang tontonan gratis wisatawan yang melintas ke daerah sini," lanjutnya.

Hal itu juga dibenarkan Edo warga lainnya, ia berharap Dinas Kebersihan segera membersihkan sampah itu karena keberadaanya membuat kumuh kawasan tersebut.

"Harapannya ya segera rutin dibersihkan, sedikit tidak pantas kawasan wisata tapi tumpukan sampah berserakan seolah dibiarkan begitu saja. Jadi terlihat kumuh, takutnya ada monyet dari cagar alam yang lapar lalu makan plastik di tumpukan sampah kan juga tidak bagus," tuturnya.

"Dulu tempat ini sangat sejuk karena banyak pepohonan, sekarang kaget pas mau berhenti banyak ranting yang menumpuk, di tambah sampah, ada pempers, bekas mie instan dan lain lain," sambung dia.

(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads