Jelang Idul Adha, 1.432 Hewan Tak Layak Kurban Ditemukan di Bandung

Jelang Idul Adha, 1.432 Hewan Tak Layak Kurban Ditemukan di Bandung

Wisma Putra - detikNews
Selasa, 28 Jul 2020 16:07 WIB
Petugas temukan hewan kurban sakit dan tak layak jual di Bandung
Pemeriksaan hewan kurban di Bandung (Foto: Siti Fatimah/detikcom).
Bandung -

Pemerintah Kota Bandung menemukan banyak hewan kurban sakit dan belum layak disembelih saat Idul Adha nanti. Para pedagang diimbau tidak menjual hewan kurban yang belum memiliki label sehat.

Berdasarkan data yang diterima, sampai saat ini Pemkot Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian telah memeriksa sebanyak 12.806 ekor hewan kurban yang tersebar di 24 kecamatan.

"Satgas sudah melakukan pemeriksaan 3.828 ekor sapi dan 8.978 ekor domba," kata Kadispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginandjar di Balai Benih Ikan Kota Bandung, Cibiru, Selasa (28/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya menemukan sejumlah hewan kurban yang sakit dan juga belum cukup umur.

"Sapi yang sehat 3.653 ekor sedangkan tidak sehat 175 ekor. Kalau domba yang sehat 7.721 ekor dan tidak sehat 1.257 ekor," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Gin GIn hewan kurban yang ditemukan sakit rata-rata mengalami sakit ringan. Seperti sakit mata, kulit dan lainnya.

"Hewan kurban yang sakit rata-rata karena cacingan, sakit mata, sakit kulit, diare, cacat, patah kaki hanya satu ekor dan paling banyak belum cukup umur," ujarnya.

Gin Gin menjelaskan, hewan yang layak untuk kurban minimal harus memenuhi lima syarat, yakni, sehat secara fisik, tidak cacat, tidak kurus, kelamin jantan dan cukup umur, sapi minimal dua tahun dan domba minimal satu tahun. Untuk hewan kurban yang sakit dan belum memenuhi cukup umur, pihaknya meminta kepada para pedagang agar tidak menjualnya.

"Yang sehat kami beri tanda kalung sehat warna hijau, yang tidak sehat kami pindahkan tempatnya (dipisahkan)," ujarnya.

(wip/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads