Begini Terbongkarnya Pabrik Pil Narkoba di Bandung-Cimahi

Begini Terbongkarnya Pabrik Pil Narkoba di Bandung-Cimahi

Muhammad Iqbal, Whisnu Pradana - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 15:57 WIB
Pil Narkoba Bandung
Pil narkoba yang diproduksi di Bandung-Cimahi. (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)
Kabupaten Bandung -

Aparat mengungkap pabrik pil narkoba di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. Bagaimana perjalanan perkara ini berhasil dibongkar?

Kasus ini berawal dari penyergapan satu tersangka yang akan mengirimkan paket narkoba. Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar Kombes Rudi Ahmad Sudrajat menuturkan pihaknya mendapatkan informasi soal pengiriman paket tersebut melalui jasa pengiriman barang, Rabu (22/7/2020).

"Jadi awalnya pada 22 Juni kemarin, tim dari BNN menyampaikan informasi dan melakukan koordinasi dengan kami, Ditresnarkoba Polda Jabar beserta BNNP Jabar, menginformasikan bahwa akan ada pengiriman obat-obat berbahaya yang dikirim oleh travel (pengiriman barang)," tutur Rudi, Jumat (24/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendapatkan informasi tersebut, personel BNN dan Polda Jabar bergegas menuju lokasi salah satu jasa pengiriman barang di Kota Bandung. Dalam penyergapan itu, aparat menangkap Sarman (37). Selain itu pula diamankan empat karung atau dus yang berisi obat berbahaya.

"Dia (Sarman) bertugas mengantarkan obat yang sudah jadi dari Kopo untuk dikirim ke Jakarta melalui travel Hira. Di sana ditemukan ada empat karung atau empat dus obat yang siap dikirim ke alamat di Jakarta," ujar Rudi.

ADVERTISEMENT

Berbekal pengakuan tersangka Sarman, polisi meluncur ke pabrik pil narkoba. Lokasi kedua itu berlokasi di Kompleks Kopo Permai III, Blok 18 CDF Nomor 16, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Dari lokasi ini petugas menyergap M. Kholik (34) dan Rahmat alias Mamat (39).

"Ditemukan ada satu unit mesin cetak tablet yang ukurannya besar, sehari bisa menghasilkan 200 ribu pil tablet berbahaya," kata Rudi.

Setelah itu, petugas bergerak ke Jalan Melong, Kota Cimahi. Petugas meringkus Tanto Uripto (46). Di gudang itu, aparat menemukan satu mesin pencetak pil dan 44 karung berisi bahan baku.

"TKP di Cimahi ini juga tempat peracikan. Jadi bahan baku dikirim dari seseorang dari Jakarta melalui travel. Di sini menurut pengakuan bisa menghasilkan 50 ribu pil dalam sehari," ujar Rudi saat mendatangi gudang itu di Cimahi.

Obat keras dan terlarang yang dihasilkan para pelaku itu biasanya dipasarkan ke Jakarta dan kota besar lainnya. "Pernah ke Surabaya juga. Aksi mereka ini sudah berjalan sejak 2013. Kalau di Cimahi sekitar 3 tahun," ucap Rudi.

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads