Nasib tragis dialami bocah perempuan usia lima tahun berinisial A, warga Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ia diduga menjadi korban pembunuhan yang jasadnya 'disembunyikan' ke dalam sebuah toren air.
Pada Kamis (16/7) malam, A masih terlihat sedang tidur ditemani oleh paman di rumahnya. Setelah masuk waktu pagi, seluruh anggota rumah justru disibukkan mencari A, yang sejak Jumat (17/7) pagi hingga pukul 09.00 WIB tidak terlihat batang hidungnya.
Ia pun dianggap telah hilang. Sejam kemudian, ayah dan pamannya mencurigai sebuah toren air yang masih tertutup rapat. Betul saja, A yang dicari-cari berhasil ditemukan. Tubuhnya ada dalam toren berkapasitas 500 liter tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'Mayat Bocah Tanpa Kepala Ditemukan di Saluran Air di Sidrap':
Polisi mendapatkan laporan pada Jumat pukul 10.00 WIB. Tim Inafis Polresta Bandung dan Damkar Kabupaten Bandung pun langsung meluncur ke lokasi untuk mengevakuasi korban.
"Jadi kami menerima laporan dari masyarakat, bahwa telah ditemukan mayat anak di bawah umur di daerah Desa Panenjoan, Cicalengka Kabupaten Bandung. Setelah kami cek ke TKP memang ditemukan mayat anak perempuan, atas inisial A," ujar Kasatreskrim Polresta Bandung AKP Agta Bhuwana Putra.
Proses evakuasi memakan waktu hampir tiga jam hingga akhirnya jasad korban dapat dikeluarkan dari dalam toren air. Polisi pun langsung melakukan visum terhadap tubuh korban. Sebuah bukti janggal muncul, luka robek terlihat di bagian tangan kiri korban.
"Ketika ditemukan tidak bernyawa dan keadaan kaku, ditemukan (juga) adanya luka gores di tangan kiri korban," kata Agta.
Atas dasar tersebutlah, kata Agta, polisi menduga adanya tindak pidana atau pembunuhan kepada korban. Setelah dibunuh, jasad korban diduga sengaja 'disembunyikan' ke dalam toren air di rumah tiga lantai tersebut.
"Berdasarkan hasil visum tadi, korban itu diduga adalah korban pembunuhan," tuturnya.
Satreskrim Polresta Bandung pun terus melakukan penyelidikan. Empat orang saksi telah dimintai keterangan.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi," ucap Agta.
Sementara itu, polisi tengah menunggu hasil autopsi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih pasti apa penyebab bocah malang tersebut hingga akhirnya kehilangan nyawa.
"Kami masih laksanakan autopsi dan penyelidikan untuk mengungkapkan kasus ini," ujar Agta.