David Cahyadi pria di Bandung membantah tuduhan dugaan pemerkosaan dan penganiayaan terhadap 2 gadis. Bahkan dia juga membantah menato tubuh gadis sebagai fantasi seksnya.
"Enggak. Saya ada bukti saya malah melarang cewek itu ditato. Saya ada bukti percakapannya," ujar David saat dikonfirmasi, Jumat (17/7/2020).
Cewek yang dimaksud David merupakan gadis di bawah umur yang melaporkan dirinya ke polisi atas tuduhan pemerkosaan dan penganiayaan. Meski begitu, David mengaku memang pernah bersama saat si gadis hendak pindah tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke soal tato. David mengatakan dia tak pernah memaksa gadis itu membuat tato. Bahkan, diakui David, dia melarang gadis tersebut membuat tato.
"Saya sudah bilang jangan ditato, karena dia lebih kelas kalau nggak ditato. Saya ada bukti percakapannya. Tapi dia sudah kirim-kirim gambar, tulisannya begini. Itu kan ada tiga tato, tadinya mau empat. Saya bilang terlalu ramai, jangan lah. Saya juga bilang dia lebih kelas kalau nggak ada tato," katanya.
Dalam laporan ke polisi, ada dua gadis yang juga mengaku di tato. David mengakui memang untuk gadis lain yang juga pelapor dewasa menggunakan tato bernama dia di lengannya. Namun, David membantah bila tato itu atas paksaannya.
"Satu lagi memang benar dia tato nama saya, tapi saya juga tato nama dia. Jadi gini, saya itu sama dia pacaran, nah dia cinta mati sama saya. Kalau cewek umur 21 tato nama saya karena sayang. Dia ngomong tato saja. Cuma lisan jadi nggak ada bukti. Dia minta saya juga tato, saya nggak berani. Karena dia baik ya sudah yang pertama ditato saya dulu. Dia juga bilang mau laser (hapus tato nama David), saya kirim (uang) satu juta ada bukti transfernya, ternyata dia bilang apa, nggak jadi laser masih sayang. Ini ada buktinya," ujarnya.
"Intinya bukan tatonya, kalau umur 17 saya yang melarang kalau yang umur 21 tahun nggak ada pembuktian, tapi ada tato nama dia juga," kata David menambahkan.
Disinggung soal video-foto syur yang disebut sebagai 'alat' pengancaman David ke gadis di bawah umur, David membantah. Dia mengaku tak menyimpan atau memiliki foto-foto syur saat korban tidur di kamarnya.
"Mana (buktinya) nuduh kan harus ada bukti. Dia ngarang cerita kesannya saya kriminal banget. Supaya menggiring opini publik mana pernah ngancem. Malah cewek itu mana mungkin rekam, seks aja nggak pernah," kata David.
Sebelumnya, pengacara senior Sunan Kalijaga melaporkan seorang pria berinisial DC ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung atas dugaan pencabulan dan penganiayaan terhadap dua orang gadis yang salah satunya di bawah umur.
Kedatangan Sunan Kalijaga didampingi tim sejumlah pengacaranya, salah satunya Rohman Hidayat. Mereka datang, Sabtu (11/7) malam bersama dua korban.
Usai menjelaskan seluruh perkara dalam kejadian ini kepada pihak kepolisian, dua korban yang satu di antaranya masih berumur 17 tahun langsung dilakukan pemeriksaan.
"Kita sudah membuat laporan terkait perbuatan yang dilakukan pelaku yang dilakukan Tanggal 22 April lalu, terlapor inisial DC dugaannya Pasal 285 dan 286 sementara ini," kata Rohman Hidayat kepada wartawan.
(dir/mud)