Saber Pungli Soroti Motif 'Jual Nama' Pejabat di PPDB Jabar 2020

Saber Pungli Soroti Motif 'Jual Nama' Pejabat di PPDB Jabar 2020

Yudha Maulana - detikNews
Senin, 06 Jul 2020 15:48 WIB
Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Foto: Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Bandung -

Tim Satgas Saber Pungli Jawa Barat tengah menyoroti praktik 'jual nama' pejabat Pemprov Jawa Barat yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat 2020.

"Kita juga sedang menyelidiki di Satgas Saber Pungli, ada yang menggunakan mengatasnamakan pejabat di provinsi Jabar. padahal yang bersangkutan tidak pernah itu," ujar Tim Ahli Saber Pungli Jabar Iriyanto saat dihubungi detikcom, Senin (6/7/2020).

"Kan kalau Saber Pungli harus dengan data dan fakta, jadi alat bukti yang bicara. jadi alat buktinya kita cari itu," kata Iriyanto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Bandung itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, praktik tersebut marak terjadi di sejumlah sekolah. Namun ia tidak merinci berapa jumlah kasus ini yang ditangani. "Yang jelas kalau lebih dari satu ya, tapi kalau ditanya jumlahnya ratusan atau ribuan saya enggak bisa menghitung, karena saya belum pernah menghitung," tutur Iriyanto.

Namun yang jelas, ujarnya, PPDB kerap dibuat ruwet oleh oknum yang sebenarnya mengetahui aturan main. "Yang perlu saya sampaikan, PPDB itu selalu ribut bukan oleh orang miskin, tapi orang kaya. Bukan orang bodoh, tapi orang pintar. Bukan rakyat jelata, tapi pejabat, bukan yang enggak tahu aturan, tapi yang tahu aturan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau ini betul terjadi, budaya ini harus ditinggalkan lah, cara-cara backing-backing-an gitu, cara cara yang mengatasnamakan organisasi, udah lah dihentikan lah," Iriyanto menambahkan.

Tonton video 'Kemendikbud soal PPDB: Jalur Bina RW Sesuai Aturan':

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi pun pernah menjadi korban oknum yang dijual namanya. Namun, hal ini tak berkaitan dengan PPDB. "Masih ada juga orang yang mancing di keruh, bahkan ada juga yang pernah mengisukan saya meninggal dunia," kata Dedi.

Menurut Dedi, selain itu ada seseorang yang menelepon ke kepala SMK terkait bantuan sosial. Lalu, oknum tersebut mengarahkan agar kepala sekolah tersebut menelepon nomor telepon yang diberikan.

"Itu nomor yang diberikan juga salah, bukan nomor saya. Harus hati-hati agar tidak ada oknum yang melakukan penipuan," ucap Dedi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads