Mereka mengajukan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta perhatian Pemkab Ciamis untuk kesejahteraan para guru honorer. Selain itu, meminta dukungan Bupati Ciamis untuk menandatangani rekomendasi yang ditujukan kepada Presiden. Supaya Presiden mengeluarkan keputusan agar para guru honorer yang usianya sudah melewati 35 tahun ini agar diangkat menjadi PNS.
"Tuntutannya, meminta rekomendasi Pak Bupati, supaya presiden mengeluarkan Kepres agar para honorer diangkat jadi PNS, sekaligus menuntut pemerintah pusat mengeluarkan anggaran melalui APBN," kata Ketua GTKHNK 35+ Ciamis Ajat Sudrajat saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan Pemkab Ciamis di ruang Oproom Setda Ciamis, Rabu (13/5/2020).
Ajat mengatakan saat ini para guru honorer di GTKHNK 35+ ini sudah tak bisa lagi mengikuti tes CPNS. Karena usianya sudah lebih dari 35 tahun, juga tak masuk dalam kategori 2. Rata-rata mereka telah mengabdi 11-15 tahun. Jumlah guru honorer SD dan SMP di Ciamis yang terdata dalam forum tersebut sekitar 1.231 orang.
"Kami juga meminta kepada Pemkab Ciamis secara legalitas ada kesejahteraan. Usulan kami Alhamdulillah direspons baik, disetujui oleh Pak Bupati," kata Ajat.
Menghadapi wabah Corona ini, Ajat dan guru honorernya mengaku ikut terdampak. Namun sejauh ini banyak bantuan yang datang seperti dari sekolah dan PGRI. Begitu juga honor yang sudah cair meski tak seperti biasanya saat kondisi sebelum wabah Corona.
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya pihaknya mendukung dan telah menandatangani rekomendasi yang ditujukan kepada Presiden supaya mereka diangkat jadi PNS.
"Mereka menuntut perbaikan penghasilan yang layak. Rata-rata mereka sudah mengabdi 15 tahun ke atas. Sudah jadi guru kelas. Karena memang ini kasus nasional bahwa guru atau ASN kurang. Di kita banyak sekolah yang ASN nya hanya satu atau dua, sedangkan banyak kelas," ujar Herdiat.
Herdiat menegaskan pihaknya akan mencoba berusaha untuk membantu para guru honorer supaya mendapatkan penghasilan yang layak dari APBD. Untuk teknisnya Pemkab Ciamis akan mengkaji dan menindaklanjutinya. "Akan kita bantu, bila APBD stabil, uangnya ada, ya dibantu," ujarnya.
(mso/mso)