Sempat Bingung, Pemkab Cianjur Putuskan Beli 18 Ribu Alat Rapid Test

Sempat Bingung, Pemkab Cianjur Putuskan Beli 18 Ribu Alat Rapid Test

Ismet Selamet - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 03:23 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Cianjur - Sempat kebingungan lantaran tidak direkomendasikan kementerian hingga WHO, Pemerintah Kabupaten Cianjur memutuskan segera membeli 18 ribu rapid test. Alat tersebut akan dimanfaatkan untuk deteksi dini dan penelusuran penyebaran COVID-19 di Tatar Santri.

"Cianjur jadi akan membeli rapid test. Karena tidak dilarang, tetapi tidak direkomendasikan. Namun karena sifatnya dibutuhkan, terlebih jelang PSBB. Makanya Pemkab akan melakukan pengadaan. Kami juga sudah koordinasi dengan sejumlah pihak kaitan rencana tersebut," ujar Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan terkait pengadaan rapid test. Di antaranya karena stok yang diberikan Pemprov Jabar terbatas, sedangkan kasus positif COVID-19 di Cianjur beberapa waktu ini bertambah.

Dengan adanya kasus positif, perlu dilakukan penelusuran. Ketersediaan rapid test dapat membantu proses tersebut, sehingga deteksi dini bisa dilakukan.

"Tidak hanya untuk penelusuran kontak pasien positif, rapid test juga dimanfaatkan untuk pemeriksaan awal pasien ODP ataupun PDP terkait Corona," jelasnya.

Herman menambahkan, pengadaan rapid test yang diimpor dari Korea Selatan itu berjumlah 18 ribu buah. Jumlah itu didasarkan pada perhitungan 0,6 dikalikan jumlah penduduk Cianjur.

"Dari perhitungan itu kebutuhan rapid test 9 ribu, tapi karena rapid itu dua kali yakni di awal dan di akhir pasca penanganan, makanya pengadaan di angka 18 ribu buah," kata dia.

Di sisi lain, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan, rapid test memang diperlukan untuk Cianjur, karena stok dari Pemprov sangat terbatas.

"Sebelumnya sempat ditolak saat akan pengajuan, karena katanya habis. Tapi beberapa hari lalu kita dapat tambahan, itu pun tidak banyak. Sedangkan rapid test menjadi salah satu alat vital saat penelusuran pasca adanya pasien positif," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur mengaku kebingungan memenuhi kebutuhan stok rapid test. Pasalnya Pemkab tidak diperbolehkan untuk melakukan pengadaan sendiri. (mso/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads