Contohnya saja seperti yang dilakukan oleh puluhan warga di wilayah Kabupaten Purwakarta. Mereka justru asik ngabuburit di atas Jembatan Kereta Api Cisomang yang berlokasi di Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Jawa Barat.
Mereka ngabuburit tanpa memedulikan protokol wabah virus Corona seperti menggunakan masker dan jaga jarak. Warga mengaku tidak merasa takut akan penyebaran virus karena mengklaim sudah melakukan protokol virus Corona.
"Ini anak suka pengen lihat kereta jadi ngabuburitnya ke sini. (Takut virus?) enggak, kan pajauh-jauh (jaga jarak), iya enggak pake masker asal jaga jarak saja," ucap Tuti Ismawati yang tengah menikmati pemandangan di atas jembatan bersama anak dan suaminya, Minggu (03/04/2020).
Hal senada dikatakan oleh Esti yang setiap sore ngabuburit di lokasi ini. "Enggak-enggak takut penyebaran," ucapnya.
Jembatan Rel Kereta Api Cisomang ini menjadi lokasi favorit warga untuk melakukan tradisi ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa, setiap sore hari sejak Bulan Ramadhan. Lokasi ini selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah di Purwakarta.
Mereka hanya sekedar berkumpul, ngobrol, jalan-jalan dan berswafoto berlatar belakang jalur rel jembatan dan pemandangan. Padahal lokasi ini merupakan zona berbahaya, selain berada di jalur rel kereta api Jakarta-Bandung, juga berada di atas jembatan Kali Cisomang dengan ketinggian sekitar 300 Meter.
Meski berbahaya, bagi warga ngabuburit di atas Jembatan Rel Kereta Api Cisomang ini merupakan tradisi rutin setiap bulan puasa. Rata-rata alasannya melihat panorama alam di sekitar jembatan rel kereta yang indah.
"Suka aja pemandangannya indah, suasananya sejuk," ujar Esti.
Selain dijadikan lokasi ngabuburit, jembatan rel kereta api ini merupakan jalur perlintasan warga dari dua kabupaten yakni Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung Barat.
(mso/mso)