Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Jawa Barat mengungkap sejumlah evaluasi dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bodebek, yang dimulai sejak 15 April 2020.
Juru Bicara GTPP COVID-19 Jabar Berli Hamdani mengatakan ada penurunan kasus sebanyak 38,5 persen di Bodebek, kendati demikian sebaran dari warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 semakin meluas.
"Ada penurunan angka (keseluruhan), tapi ada perluasan wilayah kasus, sebarannya jadi melebar. Demikian juga dari 50 (penambahan) kasus hari ini, ada dari berbagai daerah, terutama dari Bodebek," kata Berli dalam konferensi pers daring dari Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (28/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Gugus Tugas pun mencatat terjadi peningkatan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Bogor. "Kemudian berikutnya lagi secara umum terjadi penambahan kasus positif di Kota Depok dan Kota Bogor," ucapnya.
Walau demikian, angka pasien yang sembuh semakin meningkat. Khususnya dari wilayah Kabupaten Bekasi.
"Sebaran kasus memang belum terlihat signifikan, tapi jumlah secara total ada peningkatan. Tentu dari beberapa evaluasi ini perlu kita tindak lanjuti dengan melakukan pemeriksaan PCR, yang tujuannya menyapu habis ODP, PDP, gejala ringan, dan Orang Tanpa Gejala (OTG)," tutur Berli.
Hingga Selasa (28/4) pukul 17.32 WIB, laman pikobar.jabarprov.go.id menampilkan ada 969 kasus terkonfirmasi positif di Jabar. Angka kesembuhan mencapai 103 orang dan angka kematian mencapai 79 orang.
"Semakin awal diketahui, penanganan yang diberikan akan semakin cepat dan tuntas. Diharapkan bila cepat dan tuntas, angka kematian bisa ditekan dan bisa kita nol-kan, dan itu tujuan pelaksanaan PSBB di Jabar," ujar Berli.
(yum/bbn)