Setelah empat hari dirawat di ruang isolasi, akhirnya pasien tersebut meninggal dunia. Bayu mengatakan pasien tersebut sebelumnya diketahui memiliki penyakit yang diderita dan sering berobat ke puskesmas.
Menurut Bayu, meskipun hasil tes seorang PDP tersebut negatif Corona, jenazah dimakamkan sesuai dengan prosedur. Jenazah dipulasara oleh petugas, dikafani dengan lapisan sesuai protap dibungkus kantong jenazah plastik, dan dimakamkan sesuai prosedur.
Sementara itu, Direktur RSUD Ciamis Rizali Sopyan menjelaskan PDP yang meninggal tersebut diketahui memiliki penyakit TBC dan jantung. Pihaknya telah maksimal melakukan perawatan. Namun, setelah beberapa hari dirawat, PDP tersebut mengembuskan napas terakhir pada Senin (30/3).
Bayu menjelaskan, rapid test di Ciamis saat ini hanya dilakukan terhadap PDP dan tenaga medis ruang isolasi, dokter spesialis, serta ODP yang berisiko tinggi oleh Labkesda. Total rapid test yang telah dilakukan baru 40 RDT.
"Di Ciamis total baru 40 RDT karena terbatasnya cassette yang disuplai oleh pusat. sedangkan untuk pengadaan mandiri kabupaten terhambat oleh larangan pusat berkaitan dengan izin edar RDT-nya," ungkap Bayu.
Sedangkan untuk tes swab PCR untuk PDP sudah dilakukan terhadap 7 PDP yang dirawat di RSUD Banjar dan 4 PDP di Ciamis. Total 11 sampel yang telah dikirim. "Hasil yang keluar baru 3 dari 11 orang, hasilnya semua negatif," pungkasnya.
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini