Stigma buruk masyarakat di daerah terhadap pemudik yang berasal dari zona merah penyebaran virus Corona, tak jarang memicu benih pertengkaran di kalangan masyarakat. Ayu menduga hal itu yang menjadi penyebab keluarganya menyuruh dia kembali ke Jakarta. Namun dia membantah jika dikatakan diusir.
"Nggak (diusir). Cuma mungkin keluarga saya marah, biasalah saudara, saya kan sudah seminggu di kampung. Saya disuruh balik ke Jakarta," ucap Ayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala UPT Terminal Bus Kota Banjar Suryanto mengatakan sudah sepekan ini kondisi terminal bus Kota Banjar sepi. "Bus antar kota antar propinsi sudah jarang masuk ke terminal Banjar," ucapnya.
Dia menyarankan penumpang yang hendak ke luar kota menggunakan moda transportasi umum lain. Suryanto pun mencoba mencari mobil travel untuk membantu perempuan asal Jakarta tersebut.
"Kami sarankan menggunakan angkutan travel," ujar Suryanto.
Pemerintah Kota Banjar sendiri belum melakukan kebijakan isolasi wilayah atau pengetatan wilayah. Apa yang terjadi di Kota Banjar ini merupakan dampak dari kebijakan yang diterapkan oleh Pemkab Pangandaran.
Sekedar diketahui, mayoritas trayek angkutan bus berangkat dari Pangandaran. Artinya Banjar hanya menjadi perlintasan.
Pemkab Pangandaran telah melakukan pengetatan akses masuk ke Pangandaran. Kebijakan pengetatan wilayah ini direalisasikan dalam bentuk pemeriksaan dan pengawasan di seluruh akses ke Pangandaran, baik akses utama maupun akses alternatif.
Selain menjaga perbatasan, pengetatan wilayah yang dilakukan oleh Pemkab Pangandaran juga direalisasikan dengan menerapkan aturan menghentikan sementara aktivitas angkutan umum atau bus antar kota dari dan menuju Pangandaran.
"Bus antarkota setop beroperasi sampai tanggal 14 April 2020. Nanti setelah itu, kami evaluasi kembali apakah perlu diperpanjang atau tidak," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.
(bbn/bbn)