Dadih mengatakan yang ditutup akses hanya RT 1 saja, dengan jumlah penduduk sekitar 150 orang. Mereka waswas karena perumahannya berada tepat di pinggir jalan.
"Kan kita tidak tau yang melintas itu ada yang bawa virus atau tidak. Karena permukiman tepat di pinggir jalan. Takutnya, bawa virus kemudian singgah di sini bagaimana. Jadi lebih baik mencegah," tutur Dadih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia menjelaskan penutupan hanya untuk akses masuk kampung. Sedangkan untuk penduduk masih beraktivitas seperti biasa, namun tetap diimbau untuk berada di rumah mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Di sini ada banyak warga yang merantau. Kepada keluarganya juga diminta untuk tidak pulang dulu ke sini sampai situasi aman. Ada juga seorang yang pulang, langsung kita suruh untuk isolasi mandiri," ujar Dedih.
(bbn/bbn)