Pemkab Garut mengkonfirmasi saat ini ada 10 ribu orang warganya dari luar kota yang mudik ke Garut. Puncak mudik diprediksi akan terjadi saat momen munggahan atau beberapa hari jelang bulan puasa.
"Kita ke Garut baru ada 10 ribuan (orang yang mudik)," ucap Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin (30/3/2020).
10 ribu orang pemudik berdatangan sejak beberapa hari terakhir. Kebanyakan dari mereka berasal dari kota-kota besar antara lain Jakarta, Bogor, Karawang dan Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pemudik asal Garut) Ada 50 ribuan minimal. Berarti masih ada 40 ribu yang mau datang," katanya.
Ia mengimbau kepada pemudik itu untuk melapor kepada RT dan RW di tempat tinggal masing-masing berkaitan upaya pencegahan virus Corona. "Warga yang baru pulang itu silakan isolasi diri di rumah. Jangan malah keluyuran jalan-jalan," ucap Rudy.
Rudy menyebut ada sekitar 50 ribu warga Garut yang merantau dan menetap di luar kota. Mereka diprediksi akan pulang ke Garut. Puncak mudik ini diprediksi akan berlangsung saat mendekati momen munggahan.
"Minggu depan ini mulai menjelang munggahan. Kan kita ada tradisi munggahan," ujar Rudy.
Guna mengantisipasi penyebaran virus Corona pandemik, Rudy menyebut Pemda Garut akan melakukan pemeriksaan di gerbang kota serta di gerbang masuk ke kecamatan-kecamatan.
"Kita periksa suhu tubuhnya, kesehatannya nanti diperiksa dulu. Kami ini untuk memastikan yang datang ke Garut benar-benar sehat," tutup Rudy.
(bbn/bbn)