Bupati Garut Rudy Gunawan menyayangkan warganya yang mudik dari perantauan dan ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) banyak yang tidak mau diam di rumah. Pemkab Garut menyiapkan uang 'kadedeuh' asalkan mereka diam di rumah. Hal tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Rudy menyatakan, agar ODP tidak keluyuran dan tetap diam di rumah, pihaknya akan memberikan uang untuk biaya hidup sebesar Rp 50 ribu untuk satu keluarga per hari. "Ada beras yang kami siapkan bagi ODP. Diam di rumah, yang tidak punya duit disantuni," kata Rudy, Senin (30/3/2020).
"Kami memberikan santunan kepada mereka (ODP) sesuai dengan jadup (jatah hidup). Satu keluarga itu Rp 50 ribu satu hari," ucap Rudy menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyayangkan sikap sebagian warga Garut yang baru mudik dan ditetapkan sebagai ODP. Rudy bercerita, pada Minggu (29/3) kemarin, dirinya sempat melakukan pemantauan ke Kecamatan Banyuresmi. Di sana, dia bertemu seorang perantau yang baru mudik.
"Ada satu orang saya tanya, kang dari mana, dia jawab dari Jakarta. Kan orang ini ODP, si ODP ini kalem saja momotoran. Malah jalan-jalan. Harusnya mereka ini dikarantina di rumah," ujar Rudy.
Angka Positif Corona Naik Terus, Yuri: Banyak Masyarakat Belum Isolasi:
Guna merealisasikan hal tersebut, sambung Rudy, pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 50 miliar dari BTT dan APBD Garut lewat pergeseran anggaran untuk penanganan Corona di daerah.
"Keluarga diberi Rp 50 ribu dan beras, asal diam di rumah. Untuk ODP," kata Rudy.
Sementara itu, jumlah ODP di Kabupaten Garut sendiri meningkat terus setiap harinya. Data yang dihimpun dari Covid Center, hingga Minggu (29/3) malam kemarin, ada total 581 ODP.
Jumlah ODP terus bertambah setiap harinya. Salah satu faktor pemicu adalah banyaknya warga Garut yang berasal dari luar kota mudik ke kampung halaman. Mereka saat ini berada dalam pemantauan pemerintah daerah.